Nasional

Di Hadapan 500 Investor dari China, Sarbumusi Paparkan 3 Tantangan Ketenagakerjaan di Indonesia

Sabtu, 21 Desember 2024 | 09:00 WIB

Di Hadapan 500 Investor dari China, Sarbumusi Paparkan 3 Tantangan Ketenagakerjaan di Indonesia

Presiden Sarbumusi Irham Ali Saifuddin saat memberikan paparan di hadapan 500 investor dari China, Jumat (20/12/2024) di Jakarta. (Foto: dok. Sarbumusi)

Jakarta, NU Online

Konfederasi Sarikat Buruh Indonesia (Sarbumusi) baru-baru ini memberikan paparan mengenai dunia ketenagakerjaan di hadapan 500 investor dari China. Bertempat di Hotel Shangri La Jakarta, Presiden Sarbumusi Irham Ali Saifuddin diberikan sesi khusus oleh China Chamber of Commerce in Indonesia (CCCI) untuk mempresentasikan gambaran situasi dunia kerja di Indonesia, termasuk tawaran-tawaran solusi yang diusulkan oleh Sarbumusi.


Dalam paparannya, Konfederasi Sarbumusi mengungkapkan tiga tantangan utama dunia ketenagakerjaan di Indonesia. "Pertama, latar belakang pendidikan yang 54 persen didominasi oleh lulusan SLTP ke bawah. Ini berimplikasi pada SDM yang kurang kompetitif," ujar Irham dalam keterangannya kepada NU Online, Jumat (20/12/2024).


Kedua, tantangan terkait buruh yang tidak terorganisasi. Saat ini angkatan kerja hampir 150 juta jiwa, tapi yang menjadi anggota serikat buruh hanya 3,6 juta pekerja saja.


"Unorganized workers ini mengakibatkan buruh seringkali mendapatkan informasi yang salah di tempat kerja, juga tidak memiliki katalisator yang tepat untuk menampung keluh kesah dan concern mereka," ucap Irham.


Ketiga, tantangan kepatuhan terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan Jaminan Sosial. Angka kecelakaan kerja setiap tahun cenderung naik sebagaimana angka klaim BPJS Ketenagakerjaan.


"Dari hampir 150 juta angkatan kerja, buruh yang sudah punya jaminan sosial hanya 58,27 juta pekerja saja," jelas Irham.


Dia juga menawarkan kerja sama untuk mengatasi ketiga tantangan tersebut. Sarbumusi menawarkan kerja sama penguatan SDM buruh karena kami memiliki beberapa good practices salah satunya adalah BLK Panasonic yang sudah melatih lebih dari 5000 pekerja.


"Kami juga menawarkan kerja sama pengorganisasian pekerja-pekerja di investasi China. Sehingga pekerja bisa lebih produktif karena Sarbumusi mengedepankan dialog sosial di tempat kerja. Terakhir kami menawarkan bantuan untuk peningkatan kepatuhan terhadap K3 dan jaminan sosial," tandas Irham.


Forum Tahunan Investor China yang bertajuk Charting New Frontier, Opening New Chapter, and Starting a New Journey tersebut digagas oleh CCCI dan dihadiri langsung oleh Dubes China untuk Indonesia H.E. Mr. Wang Lutong, Minister Counsellor Kedutaan China Mr. Li Hongwei, serta pimpinan CCCI Mr Sun Shangbin dan Mr Xue Baohua.