Diangkat Jadi Komut PT KAI, Kiai Said Tegaskan Tetap Kritis dan Sedekahkan Gajinya
Kamis, 4 Maret 2021 | 10:40 WIB
Aru Lego Triono
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil mendapat amanah untuk menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Kereta Api Indonesia (KAI). Pengangkatan menjadi Komut PT KAI tersebut dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada Rabu (3/3).
Namun demikian, Kiai Said menegaskan tetap kritis kepada pemerintah jika kebijakannya terlalu condong kepada kelompok oligarki. Publik pun mengetahui bahwa kiai kelahiran Cirebon itu kerap mengritik pemerintah terkait ketimpangan ekonomi.
“Publik juga masih sangat ingat Kiai Said sering menyerukan agar pemerintah dan pengusaha merangkul warga miskin serta pengusaha kecil,” ungkap Juru Bicara Pribadi Kiai Said, Muchamad Nabil Haroen, melalui rilis yang diterima NU Online, Kamis (4/3) sore.
“Penunjukan Kiai Said sebagai Komut PT KAI, tidak mengubah kritik beliau kepada pemerintah. Kiai Said tetap akan kritis, terutama atas hal-hal yang dianggap menyimpang dari kemaslahatan publik (mashlahah ‘ammah),” imbuh Gus Nabil, demikian sapaan akrab Ketua Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa itu.
Ia menerangkan bahwa berbagai kritik Kiai Said tentu bertumpu pada kaidah-kaidah Islam yang jelas yang bertujuan untuk membangun kesejahteraan publik. Sekalipun begitu, Gus Nabil menuturkan, Kiai Said akan mendukung pemerintah dalam program-program yang membela rakyat kecil dan publik secara umum.
“Sesuai kaidah tasharruful imam ‘ala ar-raiyyah manuthun bil mashlahah (kebijakan para pemimpin harus bertumpu kepada kemaslahatan publik). Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam hal kapabilitas,” ungkap Gus Nabil.
Ditegaskan, Kiai Said juga berkomitmen menggerakkan ekonomi rakyat kecil. Ia akan berpihak dan memperjuangkan aspirasi rakyat untuk ekonomi kewargaan, melalui PT KAI. Sebab selama ini, Kiai Said dikenal sebagai sosok yang sangat gigih menjaga keutuhan NKRI. Ia akan berada di barisan pertama melawan pihak-pihak yang mengancam keamanan negara.
Selain akan terus kritis kepada pemerintah, sebagai Komut PT KAI, Kiai Said berkomitmen untuk menyedekahkan gajinya melalui NU Care-LAZISNU. Sebab selama ini, Profesor Bidang Tasawuf itu sering mengampanyekan lembaga filantropi di bawah naungan NU itu.
Gus Nabil pun menjelaskan, Kiai Said bukanlah tipikal orang yang suka mencari jabatan karena telah memiliki banyak kegiatan yang publik. Di antaranya merawat umat, mengurus Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Jakarta, dan memimpin organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Kiai Said sudah puluhan tahun mengabdi untuk NU dan pesantren. Bahkan ia menjabat dua periode, sejak 2010, sebagai Ketua Umum PBNU. Karena itu, Gus Nabil menilai bahwa Kiai Said merupakan manajer yang andal.
“Selama dua periode (Ketum PBNU) beliau banyak membawa kemajuan dalam hal tata kelola dan manajerial. Kiai Said juga mengkader banyak sekali professional, intelektual muda, politisi muda, baik di internal NU maupun kaum muslim Indonesia secara luas,” jelas Gus Nabil, yang juga sebagai Koordinator Sekretaris Pribadi Ketum PBNU ini.
Selain itu, Gus Nabil menuturkan bahwa Kiai Said pernah menjabat komisaris di beberapa perusahaan. “Jadi, menjadi komisaris bukan hal yang baru bagi beliau. Kiai Said sangat paham tata kelola perusahaan, sekaligus beliau itu tipikal manusia pembelajar,” pungkas Gus Nabil.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua