Jakarta, NU Online
Kinerja para tenaga musiman (temus) mahasiswa yang bergabung dalam petugas haji mendapat apresiasi dari Komisi VIII DPR RI. Dalam keterangan di laman Kemenag.go.id Komisi Vlll berencana akan memberikan tambahan anggaran sebagaimana yang diajukan Kemenag.
“Kalau perlu, honor untuk temus mahasiswa itu bisa mencapai Rp 100 juta per orang untuk sekali tugas musim haji," kata anggota Komisi VIII DPR Hasan Aminuddin, Rabu (29/08).
Hasan yang juga tergabung dalam tim pengawas penyelenggaraan haji itu mengatakan, pihaknya telah melihat langsung kinerja temus mahasiswa dalam melayani jemaah haji. Baik selama di Madinah, Makkah, terutama fase Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna).
Hasan menjelaskan, temus yang dia maksud itu adalah para mahasiswa yang kuliah di Saudi maupun kampus-kampus lain di kawasan Timur Tengah. Selain memiliki intelektualitas, para mahasiswa itu mahir berbahasa Arab.
Hal itu penting untuk mendukung tugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. “Mereka membantu jamaah dengan sopan. Saat ada jamaah yang tersesat, mereka bersedia mengantar sampai hotel," katanya.
Selama ini, PPIH Arab Saudi sudah merekrut ratusan temus. Namun, mayoritas adalah mukimin atau warga Indonesia yang tinggal dan bekerja di Saudi. Honor yang diberikan kepada mereka sama, yakni 180 SAR perhari. Untuk masa kerja selama 75 hari, temus bisa mendapat honor sebesar Rp 60 juta.
Menurut Hasan, tambahan honor itu akan berguna bagi para temus mahasiswa yang sedang menuntut ilmu. "Hitung-hitung ini apresiasi negara kepada anak-anak muda yang menjadi aset bangsa," pungkasnya menambahkan. (Red: Ahmad Rozali)