Nasional

Gus Mus Pimpin Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pusat Kajian Islam Asia Tenggara KH Abdurrahman Wahid

NU Online  ·  Sabtu, 25 Oktober 2025 | 14:30 WIB

Gus Mus Pimpin Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pusat Kajian Islam Asia Tenggara KH Abdurrahman Wahid

KH Ahmad Mustofa Bisri berdoa dan mengawali prosesi peletakan batu pertama Pusat Kajian Islam Asia Tenggara KH Abdurrahman Wahid, Ahad (25/10/2025). (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online
Keluarga besar KH Abdurrahman Wahid menggelar acata Peletakan Batu Pertama pembangunan Pusat Kajian Islam Asia Tenggara KH Abdurrahman Wahid. Acara ini dalam rangka mewujudkan cita-cita Gus Dur yang belum tercapai hingga kepergiannya.


Agenda ini dihadiri sejumlah pemuka agama hingga tokoh nasional. Antara lain Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, Wakil Walikota Jakarta Selatan, Menteri Agama periode 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Luar Negeri periode 1999-2021 Alwi Shihab dan keluarga serta para sahabat.

 

Tampak mengenakan batik berwarna dominan merah kombinasi biru, KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) mengawali prosesi peletakan batu pertama. Gus Mus terlihat mengambil adonan semen pasir tiga kali.


"Al-Fatihah," ucap Gus Mus setiap kali mengambil adonan yang dipungkasi dengan peletakan batu bata sambil membaca shalawat.


"Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad," lanjutnya terdengar lirih disambung dengan doa.

 

Ia pun berharap langkah ini dapat memberikan manfaat bukan hanya bagi umat Islam di Indonesia, melainkan juga membawa dampak bagi umat seluruh umat Islam di dunia.


"Mudah-mudahan membawa kemaslahatan tidak hanya bagi umat Islam saja tapi juga bermanfaat bagi seluruh umat manusia," pungkasnya.

 

Selain Gus Mus, Rano Karno juga terpantau melakukan prosesi peletakan batu pertama.


Sementara, putri sulung Gus Dur Alissa Wahid mengatakan alasan ayahnya bertekad mendirikan Pusat Kajian tersebut. Menurutnya, hal ini dilatari oleh struktur masyarakat yang heterogen sekaligus peradaban Islam yang dibawa Walisongo untuk membangun masyarakat.


"Karena itulah kami memahami betul mengapa beliau sangat ingin membuat Pusat Kajian Islam Asia Tenggara," ungkapnya.

 

"Tentu saja, untuk semakin memperkuat pilar Islam di Asia Tenggara tersebut," imbuhnya.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang