Habib Husein dan Onad Bicara tentang Memahami Perbedaan di Islamifest 2023
NU Online · Ahad, 11 Juni 2023 | 23:00 WIB
Habib Husein Ja’far dan Onadio Leonardo (Onad) saat dialog Login dalam Islamifest di Jakarta, Sabtu (10/6/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)
Malik Ibnu Zaman
Kontributor
Jakarta, NU Online
Login merupakan program bincang-bincang Ramadhan yang tayang di akun YouTube dan digemari banyak warganet. Konten Login membawa pesan bahwa topik-topik keagamaan bisa diobrolkan dengan sangat santai, tidak melulu serius dan tegang.
Untuk pertama kalinya, dialog Login obrolan agama asyik bertajuk dakwahtainment antara Habib Husein Ja’far dan Onadio Leonardo atau akrab disapa Onad, dilakukan secara luring pada kegiatan Islami Fest (Islamifest) di Redtoop Hotel Jakarta, Sabtu (10/6/2023).
Lebih dari 1000 anak muda yang rerata berusia antara 16-24 tahun antusias berdialog agama soal perbedaan dan toleransi. Dalam kegiatan tersebut secara jelas berhasil membuat peserta merayakan perbedaan dan membumikan toleransi dengan bonus ketawa-ketawa. Hal tersebut membuktikan bahwa beragama itu memang seharusnya diasyikin aja.
Habib Ja'far mengatakan bahwa komedi bisa menghilangkan sudut pandang bahwa Islam itu kaku dan keras.
“Pakai komedi agar tidak terjadi debat kusir, bisa berdiskusi dengan asyik. Komedi juga menghilangkan sudut pandang bahwa islam itu kaku dan keras,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dialog lintas iman merupakan hal yang penting untuk dilakukan supaya bisa saling memahami setiap perbedaan.
“Kebanyakan kita menjadi seorang muslim itu karena warisan. Ketika bertemu orang berbeda, kita khawatir iman kita jadi goyah, karena iman ini setipis tisu,” imbuhnya.
Senada dengan Habib Ja'far, Onad mengungkapkan bahwa perbedaan justru membuat kita semakin meyakini keyakinan yang kita miliki. Ia mencontohkan ketika dirinya yang minoritas agama berbicara dengan santai dan penuh canda dengan mayoritas agama tanpa sekat.
“Semakin paham kelompok berbeda, semakin kuat iman, kita semakin toleran. Seperti kata Habib Ja’far, agama adalah kapal yang berbeda dengan tujuan yang sama,” ujarnya.
Dalam catatan panitia, ada lebih dari ada 1048 yang terdaftar via aplikasi kitabisa dan ikut berdonasi dan hadir secara langsung pada acara yang digelar Islami.co, Kemenag-Kemendikbud, Unicef, dan sejumlah lembaga yang relevan terhadap keagamaan.
“Yang masuk sekitar 1048 pemuda rata-rata Gen Z ikut dalam Islami Fest 2023 ini,” ujar Kasubdit Bina Paham dan Konflik Keagamaan Direktorat Urais Binsyar Ditjen Bimas Islam Kemenag Dedi Slamet Riyadi.
“Meskipun penuh komedi, pesan utama yang disampaikan tetap mengena dan mencerahkan. Kita boleh berbeda dalam iman, tetapi tetap saudara dalam kemanusiaan,” imbuhnya.
Kontributor: Malik Ibnu Zaman
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Dari Musibah menuju Muhasabah dan Tobat Kolektif
2
Gus Yahya Berangkatkan Tim NU Peduli ke Sumatra untuk Bantu Warga Terdampak Bencana
3
Kiai Miftach Moratorium Digdaya Persuratan, Gus Yahya Terbitkan Surat Sanggahan
4
Khutbah Jumat Akhir Tahun 2025: Renungan, Tobat, dan Menyongsong Hidup yang Lebih Baik
5
Khutbah Jumat: Ketika Amanah Diberikan kepada yang Bukan Ahlinya
6
Pesantren Lirboyo Undang Mustasyar PBNU hingga PWNU dan PCNU dalam Musyawarah Kubro
Terkini
Lihat Semua