Nasional

Inovasi Umi Salamah Antarkan Madrasah di Sidoarjo Berskala Internasional

Jumat, 25 November 2022 | 17:30 WIB

Inovasi Umi Salamah Antarkan Madrasah di Sidoarjo Berskala Internasional

Umi Salamah (kanan) saat studi singkat ke Malaysia. (Foto : NU Online/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online
Saat ini guru madrasah tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya tidak sedikit dari mereka mempunyai prestasi maupun inovasi yang tidak kalah dengan guru lain. Hasilnya, banyak prestasi madrasah, guru, dan siswa yang layak dibanggakan.  


Seperti Umi Salamah, Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Ketegan Bilingual Islamic School yang berada di kawasan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur. Dengan sejumlah inovasi yang dilakukan akhirnya berhasil membawa lembaganya berskala internasional. 


“Saya senang bisa bertemu anak-anak, bisa menjawab semua pertanyaan tentang ilmu agama dan membantu mereka dalam belajar,” katanya kepada NU Online, Jumat (25/11/2022).


Baginya, menjadi guru madrasah merupakan keterpanggilan sekaligus cita-citanya sejak muda. Selain itu, yang menjadi motivasi adalah pesan sejumlah kiai di tempatnya ditempa yakni Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo. 


“Salah satu yang dipesankan adalah bahwa menjadi apapun  jangan pernah meninggalkan mengajar. Karena mengajar sebagai aktualisasi diri dalam  memperjuangkan agama Islam,” kenangnya. 


Pada saat yang sama, dirinya juga sangat bersyukur lantaran dibesarkan dalam lingkungan Nahdlatul Ulama. Dan hal tersebut semakin memperbesar obsesi untuk menjadi guru sebagaimana kebanyakan anggota keluarganya. 


Setelah lulus pendidikan sarjana di Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Umi pulang dan ingin mengabdikan diri di tengah masyarakat. Ia bersyukur diberi kesempatan untuk bergabung di MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo yang kebetulan memang dekat dengan rumahnya. Dirinya sangat bersemangat saat pertama berkesempatan mengajar di madrasah tersebut. 


“Bagaimana tidak, madrasah ini adalah lembaga pendidikan yang sangat masyhur dan merupakan lembaga favorit di Sidoarjo. Menjadi bagian dari madrasah ini merupakan sebuah kebanggaan dan prestige bagi saya pribadi,” ucapnya.


Oleh karena itu, Umi  tidak pernah menyia-nyiakan setiap amanah yang diberikan. Mulai menjadi guru biasa, hingga berbagai jabatan yang pernah diemban. Termasuk melewati tempaan dari bagian peningkatan bahasa, wakil kepala bidang kesiswaan, bidang kurikulum hingga saat ini diberi amanah sebagai kepala madrasah di MI Ma’arif Ketegan Bilingual Islamic School. 


Dirinya terus membuka diri terhadap tuntunan dan tantangan yang diberikan stakeholder, termasuk banyak melakukan inovasi yang akhirnya bisa dilakukan untuk kemajuan madrasah. Salah satunya menjadikan MI Ma’arif Ketegan sebagai sekolah bertaraf internasional dengan menggunakan kurikulum Cambridge.


Beberapa hari lalu Umi telah mengajak tiga siswanya studi singkat ke Singapura dan Malaysia untuk bisa merasakan pembelajaran di luar negeri. Intensifikasi pembelajaran dalam bidang sains dan matematika juga terus digalakkan. Dan dirinya menandaskan bahwa guru madrasah memiliki banyak keunggulan dibandingkan di tempat lain. 


Di antaranya adalah kultur religius di dalam madrasah yang menjadikan lebih tulus dan bersemangat dalam membimbing murid. Juga kesadaran kolektif bahwa yang dilakukan seluruh elemen madrasah sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan peserta didik.


“Tidak hanya saat ini di dunia, juga akhirat kelak,” pungkasnya.


Kontributor: Boy Ardiansyah
Editor: Syaifullah Ibnu Nawawi