Nasional KONGRES IPNU IPPNU

IPNU Jabar Ingatkan Kongres Bukan Ajang Konflik

Sabtu, 22 Desember 2018 | 12:30 WIB

IPNU Jabar Ingatkan Kongres Bukan Ajang Konflik

Sekretaris PW IPNU Jabar, Rizki Topananda

Cirebon, NU Online
Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Barat Rizki Topananda menekankan, Kongres XIX IPNU di  Pesantren Kempek, Kabupaten Cirebon yang berlangsung pada 21-24 Desember 2018, bukanlah sarana untuk saling berkonflik.

"Mari kita jadikan Kongres IPNU ini sebagai ajang mengemukakan gagasan untuk memperbaiki roda organisasi dan melanjutkan segala sesuatu yang telah baik dijalankan selama ini," katanya, Sabtu (22/12) siang.

Pria berkacamata ini menyatakan bahwa setidaknya ada tiga hal yang dibawa ke dalam arena kongres. Pertama, pemerataan kaderisasi di seluruh wilayah se-Indonesia. "Selama ini kaderisasi kita hanya terpusat di Pulau Jawa. Itulah sebabnya pemerataan kaderisasi sangat perlu dilakukan," katanya.

Kedua, digitalisasi informasi. Gagasan ini merupakan bentuk pengejawantahan dari pemerataan kaderisasi. "Di zaman yang serba digital ini, informasi harus cepat sampai ke wilayah terjauh dari pimpinan pusat," katanya.

Rizki menilai, informasi digital yang selama ini disajikan oleh IPNU masih kurang massif. "Nah yang ketiga, karena kongres bukanlah sarana konflik, maka ketika perhelatan ini usai, maka harus saling menyambangi satu sama lain. Jangan sampai ada permusuhan di internal kita," tegas Ketua PC IPNU Kota Bekasi masa khidmat 2014-2016 ini.

Akhirnya, lanjut Rizki, IPNU menjadi wadah yang mampu menumbuhkan dinamika organisasi yang baik, karena tercipta dialektika yang utuh dan tuntas.

"Kita berharap, kongres tidak hanya berbicara soal pertarungan kekuasaan saja. Akan tetapi mampu mengaplikasikan tema besar kali ini, yaitu Pelajar Bermartabat NKRI Hebat," pungkas Rizki. (Aru Elgete/Muiz)