Jakarta, NU Online
Kedutaan besar India bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk berbagi informasi tentang kesamaan nilai dan budaya kedua bangsa melalui foto dan kegiatan sharing Informasi.
India dan Indonesia memiliki banyak kesamaan, salah satunya adalah dalam hal kehidupan beragama. Dalam hal ini, Kedutaan India memajang foto-foto kegiatan umat muslim di India dan juga foto-foto mesjid-mesjid bersejarah di India yang selalu dipenuhi oleh umat muslim India.
Foto-foto yang terpampang di pelataran pintu masuk gedung PBNU Jl. Kramat Raya 164 Jakarta Pusat 10430, membuktikan bahwa India dan Indonesia memiliki sejarah yang sangat panjang, sehingga diharapkan ke depan Indonesia dan India tetap menjaga persahabatan tersebut melalui perwakilan di kedutaannya masing-masing.
Dalam momentum bulan puasa ini, Indonesia berharap melalui Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj untuk terus bersama-sama dan tidak dapat dipisahkan. "Indonesia dan India tidak dapat dipisahkan, karena banyak ulama India yang menyebarkan Islam di Indonesia bahkan ada kitab karangan ulama India yang dijadikan rujukan warga NU, yaitu Fathul Mu'in," tuturnya.
Hal lain, ialah masuknya tarekat-tarekat dari India ke Indonesia seperti tarekat Khalwatiyah, Naqsyabandiyah, Ismailiyah, dan Siddiqiyah. Bahkan, sambungnya, ajaran wihdatul wujud pun datang ke Indonesia dari India. "Di Indonesia yang terpengaruh dengan (Wihdatul Wujud) dia namanya Syech Siti Jenar yang mengatakan manunggaling kawulo gusti," ucapnya.
Sementara momentum hubungan diplomatik kedua negara ini ketika Indonesia dipimpin oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan India dipimpin Narayana, keduanya sangat bersahabat. Atas sejarah panjang antara kedua negara ini, Kiai Said berharap hubungan antara Indonesia dan India semakin baik dan kuat.
Sehingga wajar jika foto-foto kegiatan muslim di India itu selalu ramai, karena ulama-ulama India patut diperhitungkan dalam menjaga tradisi masyarakat India serta perjuangan mereka dalam menyebarkan Islam di India, termasuk di Indonesia.
Hadir pada kegiatan tersebut sejumlah jajaran PBNU, seperti Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, Hanief Saha Ghafur, HM Iqbal Sullam, H Aizzuddin Abdurrahman, dan Bendahara Umum H Ing Bina Suhendra. (Mohammad Salim/Muiz)