Pacitan, NU Online
Tujuh puluh tiga tahun sudah negara Indonesia hidup dalam persatuan dan keberagaman. Ini merupakan sebuah nikmat yang tidak ternilai sebagai anugerah dari Tuhan yang maha kuasa.
Demikian disampaikan Koordinator Nasional Gerakan Ayo Mondok KH Luqman Harits Dimyathi saat ditemui NU Online di Pesantren Tremas Pacitan, Jawa Timur, Kamis (16/8) malam.
"Kami (pesantren) benar-benar bersyukur, tujuh puluh tiga tahun republik yang kita cintai ini masih berdiri kokoh dan kuat," katanya.
Namun di satu sisi, kalangan pesantren juga turut perihatin atas munculnya riak-riak perbedaan diantara sesama anak bangsa. Terlebih menjelang digelarnya pesta demokrasi lima tahunan, pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2019 nanti, yang sering kali menimbulkan kerenggangan hingga berujung perpecahan.
Oleh karenanya, menurut Katib Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini, kembali kepada nilai-nilai Pancasila adalah jalan terbaik untuk saling menjaga dan memperkuat rasa persatuan antar sesama anak bangsa.
"Mari kita tetap berkhittah, yaitu kembali dan memperkuat, memperkokoh, dengan keteguhan yang sangat teguh, Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia dan NKRI harga mati," kata pengasuh pesantren Tremas itu.
Momentum kemerdekaan Indonesia Ke-73, katanya, harus dapat dijadikan cermin untuk menatap masa depan Indonesia yang lebih jaya dalam bingkai keberagamannya. (Zaenal Faizin/Muiz)