Nasional

KH Abdullah Harahap Angkat Bicara soal Prestasi Santrinya di Tingkat Dunia

Jumat, 3 Mei 2019 | 04:00 WIB

KH Abdullah Harahap Angkat Bicara soal Prestasi Santrinya di Tingkat Dunia

KH Abdullah Harahap (kanan) dan Ja'far Hasibuan

Jakarta, NU Online 
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Falah Tamosu Panompuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, KH Abdullah Harahap mengaku senang ketika mendengar salah seorang santrinya, Muhammad Ja’far Hasibuan, berprestasi di tingkat internasional. 

“Ini sebenarnya anak kita ini betul-betul bergiat di pesantren,” katanya ketika dihubungi NU Online dari Jakarta, Kamis, (2/5). 

Rais Syuriyah PCNU Tapanuli Selatan ini menceritakan bahwa Ja’far Hasibuan menimba ilmu di pesantrennya sejak duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah tiga tahun hingga Madrasah Aliyah tiga tahun. 

“Orangnya kurang mampu, tapi dari segi kesungguhannya bisa meraih kuliah di Medan. Anak kita ini memiliki kesabaran dan kesungguhan. Santri kita ini luar biasa, kesabaran dan kesungguhannya,” tambahnya. 

Sebagai seorang guru, ia akan mendukung kegiatan Ja’far yang positif agar terus memberi manfaat bagi masyarakat banyak.

“Kami pun bangga dengan prestasi yang diraih di tingkat provinsi dan medali emas di Shanghai. Kami bersyukur kepada allah dan berterima kasih kepada yang mendukung. Terima kasih perhatian ruang kepada anak yang mudah-mudahan anak kita terus berhasil. Itu saja,” jelasnya.

Pesantren Nurul Falah didirikan pada 20 Mei 1993. Pesantren tersebut saat ini memiliki santri sekitar 500 santri putra dan putri. Pesantren tersebut selain mengajarkan kitab kuning juga membuka pendidikan formal MTs dan Aliyah, serta layanan sosial panti jompo.

Sebagai diketahui, alumnus Nurul Falah, Muhammad Ja’far Hasibuan berhasil meraih medali emas pada Shanghai International Exhibition of Inventions (CSITF) ketujuh pada 18-20 April 2019. Ia berhasil medali dalam bidang kesehatan atas temuan dan inovasinya dalam mengolah udang menjadi obat kulit. 

Kegiatan tersebut diselenggarakan bersama oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Sains dan Teknologi, Kantor Kekayaan Intelektual Negara dan Pemerintah Kota Shanghai, didukung oleh UNIDO, UNDP dan WIPO, dan diselenggarakan oleh Kamar Dagang Cina untuk Impor dan Ekspor Mesin dan Produk Elektronik, Pusat Pertukaran Teknologi Internasional Shanghai dan Donghao Lansheng (Group) Co, Ltd. 

Dalam ajang internasional yang diikuti perwakilan dari berbagai negara tersebut, Ja'far mengemukakan temuannya yang disebut biofar shrimp skin care treating human & animal skin diseases outside and inside. Temuan itu terinspirasi dari udang halus kecil yang hidup tumbuh berkembang biak di bawah pohon bakau di daerah Asahan, Sumatera Utara. 

Selain medali emas, Ja'far juga satu-satunya peserta yang mendapatkan penghargaan Special Award dari World Invention Intellectual Property Association (WIIPA) Organisasi Inovasi Penemu di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). (Abdullah Alawi)