KH Said Aqil Siroj bersama perwakilan Ormas Keagamaan saat dikukuhkan menjadi Ketua Umum dan Pengurus Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) periode 2020-2023 di Gedung PGI, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1) siang. (Foto: NU Online/Rahman Ahdori)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Pengurus di LPOK antara lain perwakilan dari 14 ormas Islam, perwakilan dari Persekutuan Gereja-gera Indonesia (PGI), Majelis Tinggi Anggota Konghucu Indonesia (Matakin), Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi), Hindu dan Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi).
Perwakilan-perwakilan tokoh lintas agama itu menjadi saksi atas berdirinya lembaga yang dibentuk untuk memperkuat peranan ormas bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia itu.
“Hari ini tanggal 11 Januari 2020 barangkali pertama kali ada organisasi besar persaudaraan antar-ormas Islam dengan organisasi agama-agama di Indonesia, PGI, KWI, Hindu, Budha, Konghucu dalam rangka memperkuat budaya Indonesia yaitu kesatuan dan persatuan,” kata Kiai Said.
Ketua Umum PBNU itu menambahkan bukan hanya nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang akan menjadi fokus LPOK, tetapi solidaritas antarbangsa, toleransi, saling tolong-menolong, kekuatan bergandengan tangan, dan kekuatan gotong royong yang akan terus diwujudkan dalam bentuk visi dan misi organisasi.
Kiai Said menegaskan, LPOK dibentuk bukan untuk kepentingan politik melainkan untuk mewujudkan Indonesia yang bermartabat melalui persaudaraan antar pemeluk agama.
“Bukan perkumpulan politik, saya tidak ada kepentingan politik sama sekali, tidak ada saya sudah 67 tahun sebentar lagi sudah selesai,” ucap Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan ini.
Di tempat yang sama, Sekretaris Umum PGI, Pdt Jaki mengatakan, pihaknya mendukung secara penuh hadirnya LPOK di Indonesia. Menurutnya, sejak rencana pembentukan sampai dengan pengukuhan LPOK, PGI bersama Ormas Agama lain bersama-sama melakukan pertemuan dalam rangka menyatukan visi organisasi.
“Dalam kesadaran iman, kami mendukung LPOK untuk hadir menawarkan kepada sesama anak bangsa sebagaimana kami pelajari dari pendahulu kami terkait nilai persatuan, yang telah kami pelajari dari para pendahulu kita untuk mengokohkan persatuan di tengah kemajemukan bangsa,” ujarnya.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua