Nasional

Kisah Santriwati Salatiga Jadi Volunteer B20 di KTT G20 Bali

Rabu, 16 November 2022 | 23:00 WIB

Kisah Santriwati Salatiga Jadi Volunteer B20 di KTT G20 Bali

Dewi Ulfa Uluwiyah, santri Pesantren Salafiyah Modern Pancasila Kota Salatiga, Jawa Tengah, jadi volunteer dalam rangkaian acara G20 di Bali. (Foto: Dok. pribadi)

Nusa Dua, NU Online
Bertugas sebagai volunteer dalam rangkaian acara G20 jadi hal yang tidak terlupakan oleh santri Pesantren Salafiyah Modern Pancasila Kota Salatiga, Jawa Tengah, bernama Dewi Ulfa Uluwiyah (22).


Ia tergabung dalam barisan volunteer di acara Business 20 atau biasa disingkat B20. Pertemuan B20 Summit 2022 jadi sektor bahasan khusus dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. B20 berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali.


“Bersyukur banget dikasih kesempatan sama Kadin dan indorelawan team buat bisa join di acara as a student volunteer B20 Summit 2022 Indonesia. Yang mungkin bakal ada di Indonesia 20 tahun lagi. Saya sudah 40 tahun lebih. Semoga diundang jadi speakernya,” ujarnya kepada NU Online, Rabu (16/11/2022).


Menurut Ulfa, kebahagiaan jadi volunteer dikarenakan forum B20 merupakan pertemuan yang dihadiri oleh business leader tiap anggota G20. Ikut hadir sejumlah menteri bidang ekonomi dan investasi, pimpinan lembaga keuangan, pimpinan asosiasi usaha, dan pejabat lainnya.


Salah satu pembicara dalam B20 Summit 2022 yaitu CEO Tesla Inc, Elon Musk. Ia bicara secara virtual pada sesi bertajuk Driving Sustainable and Inclusive Growth. Musk batal hadir ke Bali karena mengikuti persidangan masalah Twitter.


“Banyak banget suka dan dukanya. Banyak banget benefit yang secara langsung dan tidak langsung yang saya dapat. Ngerasain jadi profesional committee. Tidak menyangka bisa bantu acara sebesar ini,” ungkap dara kelahiran Provinsi Jambi ini.


Ia mengatakan, alasan utama mengikuti volunteer B20 karena forum ini menghadirkan hal baru, pemikiran yang luas, dapat ilmu dari pakar dan teruji di pasar internasional. Selain itu, lewat event ini, Ulfa juga ingin membuktikan kepada dunia bahwa santri bisa berperan dalam kancah internasional jika memiliki kemauan kuat.


“Saya tertarik jadi volunteer karena suka explore. Banyak belajar, mulai dari hal kecil cara mengelola sebuah event hingga mempelajari konsep hidup berkelanjutan demi keseimbangan dunia,” tuturnya.


Ulfa menceritakan, untuk menjadi volunteer di B20 ada dua jalur. Pertama, lewat jalur open rekrutmen yang dibagikan oleh indorelawan.org. Jalur ini bisa diakses secara daring oleh siapa saja.


Kedua, jalur spesial yaitu student volunteer, ini dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Kadin membagikan open rekrutmen ke kampus-kampus. Ia lolos lewat jalur yang dibagikan oleh Kadin tersebut. Setelah lolos seleksi dari Kadin, kemudian diperas lagi jadi tujuh orang.


Untuk jadi student volunteer, nanti melewati proses penyerahan biodata, motivasi partisipasi, interview dan terakhir interview dengan indorelawan.


“Sekitar ada tujuh orang kepilih dari 30 orang yang diajukan Kadin. Tahapan tesnya sama kaya yang lewat jalur biasa. Pakai curriculum vitae, essai, motivation letter. Kalo lolos lanjut interview,” ungkap Ulfa.


Sisihkan ratusan volunteer
Berdasarkan informasi yang ia terima, peminat yang daftar jadi volunteer dalam acara B20 ini ada 1405 orang. Terpilih seratusan orang. Artinya, ia menyisihkan ratusan orang. Mereka yang terpilih melewati berbagai pengarahan dan pembekalan.


Setelah terpilih, volunteer sudah harus berangkat ke Bali sejak tanggal 8 November 2022 untuk menyiapkan berbagai hal. Tiket hingga grab dari bandara ke hotel disediakan pemerintah.


“Indonesia mengalami bonus demografi dan ini modal bagus untuk menyambut Indonesia emas 2045. Oleh karena itu, pemerintah mengajak generasi muda join dalam agenda besar KTT G20. Karena generasi muda calon pemimpin bangsa ke depannya,” beber Ulfa.


Gadis yang juga kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga ini mengatakan bahwa kebutuhan student volunteer dibiayai oleh pemerintah mulai transfortasi, akomodasi, penginapan dan dapat uang saku juga.


“Di B20 Summit 2022, saya bagian devisi media, bagian live report B20. Awalnya bagian venue,” imbuhnya.


Dikatakan, suka duka dalam menjadi volunteer di acara B20 lebih dominan sukanya. Karena secara konseptual acara ya memang dikelola oleh profesional dan ahli di bidang masing-masing.


Selama jadi volunteer, ia dan kawan-kawannya ditempatkan di hotel berbintang lengkap dengan segala fasilitasnya. Sehingga dalam proses kerja lebih menikmati.


“Susahnya jadi volunteer itu di bagian move on-nya. Padahal cuma sebentar, tapi akrab sudah kayak kita kenal lama sama teman-teman. Rasanya ada yang hilang,” pungkasnya.


Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Musthofa Asrori