Nasional

LDNU Hadiri Diskusi Multikultural Kemenag di Gorontalo

Ahad, 1 April 2012 | 20:37 WIB

Gorontalo, NU Online
Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) menghadiri Diskusi Pengembangan Wawasan Multikultural Antar Pemuka Agama Pusat dan Daerah di Provinsi Gorontalo, Senin-Jum'at (2-6/4).

Wakil Sekretaris PP LDNU H Syaifullah Amin di sela acara pembukaan mengungkapkan, kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan dan komunikasi di antara para pemeluk agama. Hubungan kerukunan antar umat beragama ini diharapkan dapat berlangsung secara aktif, bukan sekedar pasif. <>

"Diskusi ini diharapkan dapat memperlancar komunikasi antar pemuka agama, baik yang di pusat maupun di daerah, mengharmonisasi komunikasi antar pemuka agama dan membangun situasi lingkungan yang kondusif di masyarakat yang berbasis multi kultural," katanya mengutip pernyataan H Arman Atiloni dalam sambutannya mewakili panitia.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendukung lancarnya pembangunan di daerah-daerah yang memiliki potensi multikultural seperti Gorontalo.

Diskusi ini dibuka oleh Wakil Gubernur Gorontalo H Idris Rachim. Turut hadir dalam acara perwakilan organisasi agama-agama Pusat, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Majlis Ulama Indonesia, Matakin, Walubi, PGI, The Wahid Institute, tokoh-tokoh adat setempat dan lain-lain. 

Dalam sambutanya, Wakil Gubernur Gorontalo menyatakan, diskusi multikultural bertaraf nasional ini adalah yang pertama kali diselenggarakan di Gorontalo sejak memekarkan diri menjadi provinsi sebelas tahun lalu.

"Tentu kami sangat berharap, agar kegiatan semacam ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam kemajuan kehidupan antar umat beragama, khususnya di Gorontalo. Kesepakatan antar pemuka agama, pusat dan daerah dalam membina kerukunan dan keharmonisan kehidupan antar umat beragama merupakan hal yang sangat penting dalam membina kerukunan di masyarakat majemuk," tutur Idris.

Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta dari tokoh agama di Gorontalo dan 30 perserta yang merupakan perwakilan organisasi-organisasi keagamaan tingkat pusat. 


Redaktur: A. Khoirul Anam