Demikian disampaikan Masykuri saat mengisi materi pada acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Sako Pramuka Ma’arif NU di Rivoli Hotel Jakarta, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8).
Pertama, aset intelektual. Masykuri mengatakan, intelektual dapat memberikan berbagai macam inspirasi dalam melakukan kajian-kajian akademik. Kebradaan intelektual merupakan suatu keharusan bagi Sako Pramuka Ma’arif NU jika menginginkan anggotanya mampu menguasai dunia.
“Orang akan bisa melakukan berbagai macam perubahan-perubahan di mana saja dia berada, maka aset intelektual yang menjadi kunci utama,” ucapnya.
Kedua, aset manajerial. Ia mengatakan bahwa Sako Pramuka Ma’arif NU merupakan aset penting dalam rangka mempersiapkan pemimpin atau manajer yang andal karena memiliki intelektualitas, jiwa kewirausahaan, dan integritas yang tinggi.
“Maka Pramuka, menurut saya, adalah merupakan salah satu aset penting dalam rangka mempersiapkan manajer-manajer tangguh,” ucapnya.
Ketiga, aset sosial, yakni bagaimana membangun relasi sosial dengan cara menghormati dan menghargai orang lain. Menurutnya, ketika Sako Pramuka Ma’arif NU telah memiliki modal intelektual, manajerial, dan sosial, maka tinggal mengkreasikannya dengan baik agar karakter yang pada anggota Pramuka benar-benar dapat menghiasi kehidupan di mana pun berada.
Keempat, aset jaringan. Ia mengemukakan bahwa setiap tahun di Jawa Timur terdapat lomba keagamaan. Lomba tersebut dilaksanakan dikampusnya. Menurutnya, lomba seperti ini disadari atau tidak telah membangun jaringan.
Aset terakhir, yaitu spiritual. Menurutnya, keempat aset itu dinilai tidak cukup, kecuali ditambah dengan kokohnya spiritualitas. “Spiritualitas yang kokoh itu penting,” jelasnya.
Dalam upaya mengokohkan spiritualitas Unisma, ia mengaku telah menjalankan berbagai program di kampusnya, seperti membaca Al-Qur’an, shalawat, dan tahlil. Menurutnya, semua pimpinan dan karyawan Unisma ketika masuk kantor diwajibkan membaca Al-Qur’an.
“Itu tidak terlihat, tapi itu membangun spiritualitas yang kokoh,” ucapnya.
Ia berharap, ketika lima aset itu telah dimiliki, anggota Pramuka Sako Ma’arif NU mampu menjadi pemimpin di lembaga pendidikan mana pun yang menjadi tempat belajarnya.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua