Surabaya, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), M Nuh mengingatkan bahwa siapa yang cepat melakukan recovery di masa pandemi Covid-19, maka akan leading sebagai pemenang.
Pandangan tersebut disampaikannya saat tampil sebagai narasumber pada seminar online yang diselenggarakan Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jawa Timur, Sabtu (16/5).
Pak Nuh, sapaan akrabnya kemudian mengemukakan bahwa perlu adanya learning management system untuk mengatasi pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini. Karena siapa yang mampu mengelola keadaan dengan baik, maka akan sukses.
“Siapa yang mampu mengelola dan merecovery kondisi ini, dia yang akan leading menjadi pemenang,” papar Ketua Dewan Pers RI tersebut.
KH Profesor Abd A’la yang juga sebagai narasumber menjelaskan bahwa suasana saat ini hendaknya menyemangati berbagai kalangan untuk terus berkiprah dan berinovasi.
“Tidak ada alasan di tengah pandemi ini perguruan tinggi NU di Jawa Timur tidak bisa survive. Dengan adanya teknologi internet of things atau IoT, perkuliahan sangat dimungkinkan secara daring, tinggal disiapkan sistem dan insfrastrukturnya,” kata guru besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini.
Senada dengan itu, Ketua PW LPTNU Jatim, Prof Jazidie menjelaskan bahwa semua komponen kehidupan termasuk entitas pendidikan tinggi sangat terdampak akibat pandemi ini.
Karena itu dirinya mendorong agar bagaimana pada situasi yang sulit ini para pimpinan perguruan tinggi bergotong royong untuk membuat pola atau modul pembelajaran dalam jaringan atau daring.
“Tentunya yang murah dan dapat dijangkau baik oleh dosen dan mahasiswa, dari segi teknis pengadaan dan akses jaringanya,” kata Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tersebut.
Dikemukakan bahwa tidak bisa dipungkiri salah satu income dari penyelenggaraan perguruan tinggi swasta adalah dari SPP mahasiswa. Sehingga momen masa penerimaan mahasiswa baru saat ini adalah saat krusial yang harus dilalui oleh penyelenggaran kampus NU.
Dengan demikian dalam rangka membantu mensosialisasikan kegiatan penerimaan mahasiswa baru, LPTNU Jatim menyiapkan website pada alamat pmb.lptnujatim.or.id.
“Dengan mengklik alamat tersebut, publik dapat mengetahui di kota maupun kabupaten mana saja di Jatim yang ada perguruan tinggi yang berafiliasi ke LPTNU Jatim, sehingga jika kepingin mendaftarkan putra/putrinya tinggal mengklik alamat itu,” jelasnya.
Guru besar teknik elektro ITS tersebut menyatakan sampai saat ini sedikitnya 110 kampus swasta di Jatim telah tergabung di PW LPTNU Jatim.
“Semua tersebar hampir merata di setiap kabupaten maupun kota di Jatim,” paparnya.
Diskusi yang dipandu Wakil Sekretaris PW LPTNU Jatim Abdulloh Hamid tersebut mengambil tema ‘PTNU pasca Pandemi Covid-19’. Acara diikuti sejumlah pimpinan dan akademisi kampus NU dan umum baik di Jawa Timur maupun manca negara.
Hadir sebagai pembicara badalah Hendro Wicaksono selaku dosen Jacob University Bremen Jerman, Rektor Unesa Nurhasan, guru besar ITS Agus Zainal Arifin, serta para rektor dan dosen PTNU se-Jawa Timur.
Yusuf Amrozi selaku Sekretaris PW LPTNU Jatim menjelaskan, maksud diselenggarakan kegiatan ini selain menjadi tradisi pada tahun sebelumnya.
“Akan tetapi saat ini momentumnya sangat krusial, yaitu bagaimana perguruan tinggi di Jatim memiliki level daya tahan ataui ressilence level di masa pandemi Covid-19 yang tidak tahu kapan berakhirnya,” jelas Wakil Dekan III Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR