Jakarta, NU Online
KH Ahmad Mustofa Bisri atau yang karib disapa Gus Mus bakal mengisi tausiyah pada Haul ke-20 KH Muslich pada Sabtu (19/1) malam. Haul diselengarakan di Perguruan Diponegoro Jalan Sunan Giri, Masjid Jami' Al-Hidayah Rawamangun, Jakarta Timur.
"Iya, Gus Mus hadir untuk mengisi tausiyah di Haul Kiai Muslich," kata Ketua Panitia Haul ke-20 KH Muslich, Khayatul Maki kepada NU Online melalui sambungan telepon, Sabtu (19/1).
Saat berita ini ditulis, Gus Mus telah sampai di Jakarta. Hal itu sebagaimana diungkapkan Khayat. "Beliau sudah ada di Jakarta. Alhamdulillah tadi malam saya jemput beliau di Stasiun Gambir," ucapnya.
Pada haul itu juga bakal diluncurkan buku biografi KH Muslich yang berjudul "Kesederhanaan dan Jejak Perjuangan KH Muslich" yang ditulis oleh Anif Punto Utomo.
Sejumlah tokoh lain juga diperkirakan akan meramaikan haul tersebut seperti Nyai Sinta Nuriyah Wahid, Menag Lukman Hakim Saifuddin dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
KH Muslich sendiri merupakan seorang pejuang pergerakan yang gigih dan tokoh Nahdlatul Ulama. Ia lahir di Banyumas 1910 dan wafat 1998 di Jakarta. Kiai Muslich bergabung dengan laskar Hizbullah di Purwokerto tahun 1944. Kemudian ia diangkat menjadi komandan pasukan laskar Islam untuk Divisi Hizbullah Banyumas dengan anggota tidak kurang dari seribu orang. Setelah kemerdekaan, ia juga ikut membentuk Barisan Keamanan Rakyat (BKR) daerah Banyumas dan Cilacap.
Awal keaktifan di NU, KH Muslich menjadi pengurus di NU Cilacap, kemudian PWNU Jawa Tengah hingga menjadi pengurus NU tingkat pusat atau PBNU. Ia merupakan kader NU yang militan. Hal itu terbukti ketika NU bergabung dalam Masyumi (1946), ia ikut ke dalamnya dan ketika NU keluar dari Masyumi (1952), ia juga ikut keluar. Ia selalu mengikuti perkembangan situasi, baik ketika NU bergabung ke dalam PPP (1973), maupun ketika kembali ke khittah 1926. (Husni Sahal/Ahmad Rozali)