Nasional NU PEDULI LOMBOK

Masuki Masa Pemulihan NU Peduli Terus Salurkan Bantuan

Sabtu, 25 Agustus 2018 | 06:15 WIB

Masuki Masa Pemulihan NU Peduli Terus Salurkan Bantuan

Bangunan pesantren rusak akibat gempa Lombok

Mataram, NU Online
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan masa tanggap darurat penanganan gempa Lombok berakhir hari ini. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan tahap transisi darurat ke pemulihan.

Menanggapi hal tersebut, anggota Tim NU Peduli Lombok, M Ali Yusuf, mengatakan pada masa ini, NU Peduli akan terus melaksanakan kegiatan kemanusiaan untuk masyarakat terdampak gempa di Lombok.

"Bentuk bantuannya tentu disesuaikan dengan tahapan yang ada dan sesuai kebutuhan," ujar Ali, Sabtu (25/8).

Ia menyebut, sesuai dengan rencana awal, pada masa transisi ini NU Peduli akan membantu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dengan melanjutkan kegiatan sekolah darurat, pelayanan kesehatan, pelayanan psikososial.

Selain itu NU Peduli juga terus melakukan penyediaan air bersih dan MCK darurat, hunian sementara, distribusi kebutuhan pokok keluarga, alat kesehatan dan keperluan sekolah anak terdampak gempa.

"NU Peduli juga akan mulai menyusun rencana bantuan untuk masa pemulihan," tambahnya.

Sementara itu rilis BPNB yang diterima NU Online, Sabtu (25/8) menyebutkan dampak gempa telah menyebabkan 555 orang meninggal dunia. Korban meninggal tersebar di Kabupaten Lombok Utara 466 orang, Lombok Barat 40 orang, Lombok Timur 31 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 9 orang, Sumbawa Besar 5 orang, dan Sumbawa Barat 2 orang.

Gempa menyebabkan 390.529 orang masih mengungsi. Pengungsi tersebar di Kabupaten Lombok Utara 134.235 orang, Lombok Barat 116.453 orang, Lombok Timur 104.060 orang, Lombok Tengah 13.887 orang, dan Kota Mataram 18.894 orang. Pengungsi masih memerlukan bantuan logistik.
 
Gempa susulan masih sering terjadi dengan intensitas kecil. Sampai dengan Jumat (24/8) sore telah terjadi 1.089 kali gempa pascagempa kekuatan berkekuatan 7 SR pada 5 Agustus 2018. Dari 1.089 kali gempa susulan tersebut terdapat 50 kali gempa yang dirasakan. (Kendi Setiawan)