Nasional

Menteri Agama Luncurkan Tema hingga Logo Hari Santri 2024

Rabu, 9 Oktober 2024 | 21:30 WIB

Menteri Agama Luncurkan Tema hingga Logo Hari Santri 2024

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta pada Rabu (9/10/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) hari ini meluncurkan peringatan Hari Santri 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta pada Rabu (9/10/2024). Peluncuran ini mencakup logo, tema, dan lagu Hari Santri 2024. Hari Santri 2024 mengusung tema Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan.


Peserta yang hadir berasal perwakilan ormas Islam, pengasuh dan santri pesantren, para pejabat dan ASN Kementerian Agama, serta para Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri Agama.


“Pada peringatan Hari Santri tahun ini, kita mengusung tema Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan. Saya mengajak seluruh santri di Indonesia untuk bersama-sama terus berjuang untuk menuju masa depan Indonesia yang lebih baik,” ujar Gus Yaqut.


Ia juga memberikan amanat dan menaruh impian kepada santri kepada santri untuk tetap belajar dengan sungguh-sungguh untuk menggapai mimpi dan cita-citanya. 


“Santri saat ini dapat menjadi presiden seperti KH Abdurrahman Wahid atau yang kita kenal Gus Dur, santri bisa menjadi menteri, santri bisa menjadi dirjen, santri bisa menjadi TNI, santri bisa menjadi dokter atau tenaga kesehatan, dan santri bisa menjadi apapun sekarang,” ujarnya.


Gus Yaqut menambahkan amanatnya, menjadilah santri yang terbaik karena beban dan tanggung jawab bangsa Indonesia berada dipundak para santri.


“Jadilah santri yang terbaik karena beban dan tanggung jawab banga ini ada di pundak kalian,” ujarnya.


Tahun ini, Kemenag juga merilis theme song (lagu) Hari Santri 2024. Lagu ini diciptakan oleh Gus Yaqut berkolaborasi dengan musisi santri Sastro Adi. Melalui lagu ini, Gus Yaqut ingin menggugah hati para santri agar teguh mengabdi pada negeri.


Hari Santri merujuk pada peristiwa Resolusi Jihad yang dikeluarkan KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. Resolusi ini berisi seruan kewajiban berjihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan melawan pasukan penjajah, hingga memuncak pada perlawanan 10 November 1945, yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.


Semangat juang yang dimiliki para santri pada masa itu, menurut Gus Yaqut, masih sangat relevan untuk diteladani pada masa kini.  Bedanya, bila dulu para santri berjuang melawan penjajah, maka  saat ini santri harus mampu menaklukan tantangan zaman. 


“Hari ini kita berkumpul di sini, menyeleraskan kembali hati dan barisan kita untuk berbakti pada negeri. Santri harus dapat memberikan kontribusi bagi masa depan negeri ini,” ujar Gus Yaqut.