Nasional

Nilai-nilai Perjuangan Gus Dur  Perlu Terus Dikembangkan 

Kamis, 31 Desember 2020 | 01:15 WIB

Nilai-nilai Perjuangan Gus Dur  Perlu Terus Dikembangkan 

KH Abdurrahman Wahid. (Foto: AFP)

Bekasi, NU Online

KH Abdurrahman Wahid dikenal sebagai tokoh yang konsisten dalam  melakukan pembelaan secara nyata terhadap kelompok-kelompok tertindas. Hal ini disampaikan beberapa tokoh yang pernah dibantu dan dibela oleh Gus Dur dalam Haul Gus Dur Kesebelas yang diselenggarakan secara online, Rabu (30/12) malam.

 

Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Budi Santoso Tanuwibowo mengatakan, umat konghucu sangat mengapresiasi Gus Dur yang mencabut Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China.

 

Dengan kebijakan itu, lanjut Budi, umat Konghucu kini dapat leluasa merayakan hari besar keagamaannya, yakni Imlek.

 

Dalam acara bertema Persatuan dan Solidaritas Untuk 1 Negeri 1 Cinta, Budi mengatakan Gus Dur adalah orang yang berani bersikap ketika melihat ketidakadilan. Hal itu tidak dilakukan hanya dengan wacana, tetapi terutama melalui tindakan.

 

"Gus Dur bahkan pasang badan ketika ketidakadilan muncul. Gus Dur melakukan ini secara konsisten," ucap Budi dalam haul yang dihelat dari tiga kota Jakarta, Jogjakarta dan Jombang. 

 

Persatuan dan solidaritas, menurut Budi, adalah kunci bagi Indonesia untuk dapat menghadapi berbagai tantangan. Belajar dari sejarah, Indonesia yang sebelumnya terpecah dalam bentuk kerajaan-kerajaan dengan mudah dijajah oleh pihak lain. Tumbuhnya kesadaran akan persatuan sebagaimana digagas para pendiri bangsa, menjadi pintu pembuka bagi kemerdekaan Indonesia. 

 

Senada dengan hal itu, Sekretaris Komisi Kerasulan Awam Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Paulus Christian Siswantoko mengatakan, prinsip yang menarik dari Gus Dur ialah di atas politik ada kemanusiaan. Ketika politik kembali pada jati dirinya, yakni bukan hanya demi kekuasan saja, melainkan sebagai sarana membangun kesejahteraan bersama, rakyat akan merasakan kedamaian dan kemajuan.

 

Ketika elite politik memiliki komitmen sebagaimana yang dimiliki Gus Dur, menurut Siswantoko, politik akan membawa bangsa ini bangkit dari keterpurukan, baik karena Covid-19 atau persoalan lain. Selain itu, sekat-sekat yang terjadi karena disintegrasi sosial bisa direkatkan kambali.

 

"Sekat-sekat sosial yang dipakai sebagai alat politik juga bisa diminimalisir, sehingga semua bisa kembali bergandengan tangan meski berbeda partai, atau aliran politik, demi satu tujuan, yaitu kesejahteraan bangsa," ucapnya.

 

Juru bicara Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Philip Situmorang mengatakan, sosok Gus Dur adalah pembela orang-orang yang termarjinalkan, khusunya menyangkut hal-hal yang menyangkut keberagaman dan kepercayaan. Tidak mudah merangkul pihak-pihak yang berbeda, tetapi Gus Dur mencontohkan bahwa hal itu dapat dilakukan sepanjang ada keterbukaan hati.

 

Penyanyi dangdut Ainur Rokhimah (Inul Daratista) mengatakan Gus Dur adalah tokoh panutan. Tokoh ulama yang semasa hidupnya sangat memanusiakan manusia. Bagi Inul Gus Dur adalah Bapak bangsa yang mengayomi dan bisa berdiri ditengah  semua golongan. Gus Dur menjadi jalan keragaman bagi Indonesia ,” imbuhnya.

 

Diva musik tanah air itu juga mengungkapkan kedekatanya dengan Gus Dur. Menurutnya Gus Dur adalah pribadi yang unik, bisa merangkul siapa saja, selalu asyik diajak berdialog, dan selalu punya solusi untuk setiap permasalahan yang ada.

 

Sementara KH Husein Muhammad mengatakan, nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur kian relevan saat ini. Dalam konteks ketika masih ada kelompok yang termarjinalkan di negeri ini, nilai-nilai dan teladan Gus Dur perlu terus dikembangkan.

 

Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Kendi Setiawan