Jakarta, NU Online
Gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 menimbulkan dampak sosial, tidak terkecuali anak-anak. Oleh karena itu, sebagai lembaga kemanusiaan yang juga memfokuskan diri kepada anak, untuk menangani anak-anak terdampak gempa, NU Peduli menggunakan pendekatan melalui Pondok Ramah Anak.
"Pondok Ramah Anak ini menyediakan kegiatan rekreasi dan bantuan psikososial untuk anak yang mengalami trauma paskabencana," kata M Ali Yusuf dari NU Peduli, di Jakarta, Selasa (9/10).
Pria yang juga mengemban amanah sebagai Ketua LPBI NU ini mengatakan Pondok Ramah Anak bekerjasama dengan ChildFund. Bentuk kerja sama dilakukan diawali dengan penyerahan senilai 300 ribu dollar Amerika atau sekitar 4 miliar rupiah di Kantor Industrial Bank of Korea (IBK) Jakarta dari ChildFund kepada NU Peduli.
Selain dukungan psikososial, lanjut Ali, sebanyak 1000 terpal dan 5 ribu paket perlengkapan keluarga juga akan didistribusikan.
"Setiap paket keluarga ini mencakup kebutuhan dasar bagi keluarga, anak-anak dan bayi," imbuhnya.
Ia menyebutkan Pondok Ramah Anak nantinya akan dilengkapi dengan penyediaan air bersih serta toilet untuk kebutuhan anak dan keluarga.
Melalui bantuan dari ChildFund dan IBK, NU Peduli rencananya akan melakukan tanggap darurat selama enam bulan. "Kegiatannya difokuskan di tiga kecamatan, yaitu Palu Barat, Ulujadi dan Tanganga," papar Ali.
Sementara itu, Bridgette Thorold, Country Director ChildFund, mengatakan berdasarkan informasi yang mereka kumpulkan, hingga saat ini ada sekitar 1.407 orang meninggal, 2.549 luka-luka dan sekitar 72.834 pengungsi yang berada di 141 tempat pengungsian. Para pengungsi selain orang dewasa ada juga anak-anak dan bayi yang kondisinya sangat rentan dan belum dapat diungsikan ke wilayah yang aman.
"Mereka membutuhkan bantuan dan memiliki kebutuhan mendesak akan barang selain makanan dan kesehatan untuk keberlangsungan hidup," jelas Bridgette Thorold.
Untuk itu, lanjutnya, ChildFund bersama dengan IBK akan mendukung NU Peduli dalam mengadakan dua jenis bantuan tanggap darurat.
Melalui kerja sama ini, NU Peduli akan menjangkau sekitar 25 ribu orang dari 5 ribu keluarga warga terdampak gempa bumi dan tsunami Sulawesi Tengah. (Kendi Setiawan)