Nasional

PBNU Hadiri Diskusi Multikultural Kemenag

Selasa, 3 April 2012 | 06:12 WIB

Gorontalo, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menghadiri Diskusi Pengembangan Wawasan Multikultural Antar Pemuka Agama Pusat dan Daerah di Provinsi Gorontalo, Senin-Jum'at (2-6/4). PBNU yang diwakili oleh KH Nurul Yakin Ishaq akan mengikuti rangkaian kegiatan yang diselenggarakan Puslitbang kehidupan keagamaan badan Litbang dan Diklat kementerian Agama dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo ini.   


Selain kegiatan dialog dan diskusi rangkaian kegiatan lainnya berupa kunjungan ke rumah-rumah Ibadah di Ibukota Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Pahuwato. Rangkaian diskusi dan kunjungan ini dihadiri oleh Kepala Puslitbang Kehidupan keagamaan H Imam Tholkhah, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Prof. H Abdul Djamil, Kabid Litbang Aliran Keagamaan Hj. Kustini, Kasubdit Harmonisasi Umat Beragama H Rudi Subiantoro, perwakilan dari MUI KH Slamet Efendi Yusuf dan para perwakilan tokoh-tokoh agama pusat dan daerah.<>

Diskusi ini dibuka oleh Wakil Gubernur Gorontalo H Idris Rachim. Turut hadir dalam acara perwakilan organisasi agama-agama Pusat, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Majlis Ulama Indonesia, Matakin, Walubi, PGI, The Wahid Institute, tokoh-tokoh adat setempat dan lain-lain. 

Dalam sambutanya, Wakil Gubernur Gorontalo menyatakan, diskusi multikultural bertaraf nasional ini adalah yang pertama kali diselenggarakan di Gorontalo sejak memekarkan diri menjadi provinsi sebelas tahun lalu.

"Tentu kami sangat berharap, agar kegiatan semacam ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam kemajuan kehidupan antar umat beragama, khususnya di Gorontalo. Kesepakatan antar pemuka agama, pusat dan daerah dalam membina kerukunan dan keharmonisan kehidupan antar umat beragama merupakan hal yang sangat penting dalam membina kerukunan di masyarakat majemuk," tutur Idris.

"Diskusi ini diharapkan dapat memperlancar komunikasi antar pemuka agama, baik yang di pusat maupun di daerah, mengharmonisasi komunikasi antar pemuka agama dan membangun situasi lingkungan yang kondusif di masyarakat yang berbasis multi kultural," katanya mengutip pernyataan H Arman Atiloni dalam sambutannya mewakili panitia.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendukung lancarnya pembangunan di daerah-daerah yang memiliki potensi multikultural seperti Gorontalo.

Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta dari tokoh agama di Gorontalo dan 30 perserta yang merupakan perwakilan organisasi-organisasi keagamaan tingkat pusat. 


Penulis : Syaifullah AminÂ