Nasional

PBNU-Syeikh Uni Emirat Arab Sepakat Dakwahkan Islam Ramah

Kamis, 26 Maret 2015 | 11:09 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyambut kunjungan Syeikh Muhammad bin Hamdan bin Zayad Aliy Nahyan dari Uni Emirat Arab dan rombongan di ruang pertemuan lantai lima gedung PBNU Jakarta, pada Kamis (26/3). Pertemuan yang berlangsung 2 jam tersebut dimulai sekitar pukul 10 pagi. 
<>
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Said dengan bahasa Arab yang fasih memperkenalkan profil NU dari masa ke masa kepada rombongan. Juga tentang sikap keragamaan NU yang moderat, ramah, dan mengedepankan toleransi. Kepada tamunya, PBNU juga memutarkan film dokumenter tentang kiprah NU di Indonesia hingga mancanegara. 

Syeikh Hamdan dalam sambutannya yang didampingi penerjemah menceritakan satu perjalanan dakwahnya ke Filipina. Ia bertemu dengan salah seorang muslim namun suka membunuh, namanya Abdurrahman. Ia telah membunuh 70 orang. Lalu, ada beberapa kalangan yang melarangnya menemui orang itu.

“Jangan syeikh, nanti anda bisa dibunuh. Enggak, saya tetap mau ketemu dia,” ujar Syeikh Hamdan menirukan orang yang melarangnya.

Setelah itu, lanjutnya, mereka tanya kepada saya tentang pertemuan tersebut. “Bagaimana hasil pertemuannya, belum berhasil, kata saya. Mungkin salah saya kenapa saya tidak ketuk pintu Allah agar membuka pintu hatinya. Saya justru cuma mengetuk pintu rumahnya. Makanya saya tidak ditemui,” tuturnya.

Kunjungan kedua, tambahnya, Abdurrahman lalu mau membuka pintu rumahnya. “Nah, di dalam ia mengangkat senjatanya. Lalu saya katakan, namamu itu bagus, itu nama Allah yang maha pengasih. Kenapa tidak mau ke masjid. Nggak, saya sudah punya tiket untuk masuk neraka jahannam karena sudah membunuh 70 orang.”

“Maumu apa, aku mau ajak anda ke Mesir untuk masuk mesjid. Insya Allah, belum sempat masuk ke masjid tapi sudah diampuni Allah. Jangan kuatir, itu masih sedikit. Bahkan, ada dari Bani Israil sudah membunuh 99 orang, lalu membunuh cucunya sehingga genap seratus orang.”

Dakwah kami ini bisa menyebar di seluruh dunia. Setiap markas mengantar ke tempat yang paling susah sekalipun. “Kami menggunakan metode dakwah tanpa kekerasan dan lebih merangkul kalangan yang berbeda,” tandasnya.

Menanggapi sambutan Syekh Hamdan, Kiai Said melihat ada benang merah cara dakwahnya dengan NU. Keduanya sepakat bahwa Islam seharusnya menggunakan cara-cara ramah, lemah lembut, dan bermartabat dalam berdakwah.

“Nggak kayak ISIS yang ternyata lebih berhasil mencoreng Islam daripada nonmuslim. ISIS lebih sadis dan kejam ketimbang al-Qaeda. PBNU harus mencegah generasi muda NU tertular sikap keras mereka,” tegas Kiai Said.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua PBNU KH Maksum Mahfud, Wasekjen Hanif Saha Ghafur, Ketua PBNU Iqbal Sullam, Rais Syuriah KH Saifuddin Amsir, Ketua LTM PBNU KH A Mannan A Ghani, Ketua LDNU KH Zakki Mubarok, Sekjen LDNU Nurul Yaqin Ishaq, Ketua LBHNU Andi Najmi Fuadi, perwakilan pengurus PP Muslimat, PP Fatayat, dan lainnya. (Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)