Jakarta, NU Online
Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1441 Hijriyah jatuh pada Ahad, 24 Mei 2020. Ketetapan ini disampaikan selepas menggelar sidang itsbat di Jakarta yang digelar pada Jumat (22/5) petang. "1 Syawal tahun 1441 H jatuh pada hari Ahad atau Minggu tanggal 24 Mei 2020," katanya.
Menteri Agama Fachrul Razi yang memimpin sidang itsbat menjelaskan bahwa posisi hilal yang berada di bawah ufuk dilihat dari seluruh penjuru tanah air, dengan tinggi hilal di seluruh Indonesia berdasarkan laporan Tim Falakiyah Kemenag berada minus 5 derajat 17 menit sampai minus 3 derajat 38 menit
"Dari 80 titik semua melaporkan tidak melihat hilal. semuanya melaporkan tidak melihat hilal," katanya.
Tim falakiyah Kemenag di seluruh wilayah tanah air dari Aceh hingga Papua, bekerja di bawah, juga melaporkan bahwa tidak satu pun di antara mereka yang berhasil melihat hilal. Keputusan ini juga selaras dengan prediksi data hisab Lembaga Falakiyah PBNU untuk markaz Jakarta yang mengungkapkan, konjungsi atau ijtima' terjadi pada Sabtu 23 Mei 2020 pukul 09:39:35 WIB
Dengan demikian, bulan Ramadhan disempurnakan menjadi 30 hari (istikmal), dan umat Islam masih harus berpuasa satu hari lagi, Selasa (4/6) esok. Sidang itsbat diikuti para utusan ormas Islam, ahli astronomi, dan delegasi negara-negara sahabat.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga mengumumkan, awal bulan Syawal 1441 Hijriah jatuh pada Ahad, 24 Mei 2020. Ikhbar ini berdasarkan hasil obvervasi para tim rukyat NU di berbagai daerah pada Jumat (24/5) petang, yang tak berhasil melihat hilal. Ikhbar PBNU tertuang dalam surat bernomor 3966/C.I.34/05/2019 yang ditandatangani Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib ‘Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini.
PBNU juga mengimbau umat Islam, khususnya warga NU, untuk menyempurnakan puasa yang tinggal satu hari lagi, dan merayakan hari raya Idul Fitri pada tanggal 5 Juni 2019. "Selamat merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita," kata Kiai Said di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan