Nasional

Pengakuan Warga California Usai Bertemu Mbah Maimoen

Selasa, 6 Agustus 2019 | 06:45 WIB

Pengakuan Warga California Usai Bertemu Mbah Maimoen

KH Maimoen Zubair (Foto. NU Online).

Jakarta, NU Online
Duka mendalam bagi warga dunia, seluruh umat manusia atas meninggalnya sosok yang alim allamah, KH Maimoen Zubair. Hal itu yang ditegaskan Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf usai mendengar kabar meninggalnya KH Maimoen Zubair. 
 
"Wafatnya Kyai Maimun Zaubair bukan hanya kehilangan bagi NU saja, bukan bagi Indonesia saja, tapi kehilangan bagi seluruh umat manusia," kata Gus Yahya pada Selasa (6/8).
 
Tentu bukan tanpa alasan kiai yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden mengungkapkan hal tersebut. Pasalnya, sosok Mbah Moen, sapaan akrab masyarakat kepada KH Maimoen Zubair, merupakan ulama yang tampil sebagai pengayom rohani dengan tirakat dan doa-doanya.
 
"Ini bukan soal kehadiran kepemimpinan lahiriah atau sekedar kepemimpinan keilmuan. Dunia kehilangan pengayoman rohani dari Kyai Maimun yang tak henti-hentinya ber-riyadloh mendoakan keselamatan dan kemaslahatan seluruh umat manusia," catatnya.
 
Gus Yahya menegaskan alasannya dengan memberi contoh saat ia mengajak rekanannya dari Amerika sowan kepada Mbah Moen pada awal 2018 yang lalu. Di antara mereka, katanya, adalah seorang dokter dan aktivis kemanusiaan dari California.
 
"Dia punya pengaruh politik internasional yang sangat luas, tapi tidak mau namanya disebarluaskan," terangnya.
 
Saat itu, lanjut Gus Yahya, Mbah Moen di antaranya berpesan agar bangsa Indonesia dapat meneladankan kehidupan berbhinneka tunggal ika.
 
“Kita semua ini, seluruh umat manusia, adalah saudara. Sama-sama keturunan Nuh ‘alaihis salaam. Maka, yang terpenting adalah bagaimana agar Bangsa Indonesia ini bisa memberi teladan kepada Dunia tentang kehidupan ber-Bhinneka Tunggal Ika," kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang mencatat pesan Mbah Moen.
 
Saat meninggalkan kediaman Mbah Moen di Karangmangu, Sarang, Rembang, Jawa Tengah, rekannya dari California itu dengan tegas menyatakan Indonesia merupakan jawaban atas kemelut yang tengah berkecamuk di dunia hari ini.
 
“Sekarang keyakinan saya mutlak! Bahwa di Indonesia ini ada jawaban bagi kemelut peradaban dunia dewasa ini," pungkasnya menirukan ungkapan temannya dari California itu. (Syakir NF/Zunus)