Jakarta, NU Online
Nama Asrul Sani pada medio 1940 hinga 1990 amat melekat di masyarakat. Kaum politisi mengenalnya sebagai politikus. Orang-orang seni menghormatinya sebagai seniman besar dan serba bisa. Para sineas tak ragu lagi bersaksi bahwa Asrul adalah salah seorang tonggak perfilman nasional.
<>
Aktivis pergerakan budaya memahami betul bahwa ia sorang pemikir yang memiliki visi dan cita-cita tinggi, serta budayawan yang istiqomah. Ulama pun juga dekat dengan laki-laki kelahiran 10 Juni 1927 itu, karena karya-karyanya menjunjung sifat-sifat dan nilai-nilai agama untuk perkembangan peradaban negeri.
Dalam Rangka 10 tahun NU Online, kami ingin mengingat sosok Asrul Sani dengan sebuah penghargaan kepada orang-orang yang dinilai memiliki perhatian, pikiran, tindakan serta keistiqomahan yang sejalan dengan tokoh kita ini, berupa: Hadiah Asrul Sani (HAS).
Ada lima kategori dalam HAS:
Pertama, Kesetiaan Berkarya. Kategori ini akan diterima oleh seorang D. Zawawi Imron dari Madura, Jawa Timur.
Kedua, Sineas Berbakti. Kategori ini akan diterima oleh seorang sineas Slamet Rahardjo Djarot dari Jakarta.
Ketiga, Penulis Serba Bisa. Kategori ini akan diterima oleh seorang penulis bernama Ahmad Tohari dari Banyumas, Jawa Tengah.
Keempat, Tokoh Sejarah. Kategori ini akan diterima oleh qori dan biduwanita Rofiqoh Darto Wahab dari Bekasi, Jawa Barat.
Kelima, Pelestari Karya. Kategori ini akan diterima seorang pelindung dan pelestari kaset serta piringan hitam dari Kutai, Kalimanatn Timur, Isha Anshori Harmaj.
Mutiara Sani, istri almarhum Asrul Sani, menghargai upaya NU Online dan PBNU. Ia mengatakan Hadiah Asrul Sani penting adanya sebagai upaya melawan lupa. “Indonesia itu banyak melupakan, lebih tepatnya, para pejabatnya, para petingginya, mungkin juga para sejarawannya banyak lupa hal-hal penting, peristiwa-peristiwa yang menandai kemajuan negeri. Hadiah Asrul Sani ini penting sebagai upaya melawan lupa,” ungkap Mutiara Sani yang ditemui NU Online, di daerah Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Mutiara Sani, atas nama enam anak dari Asrul Sani menyatakan terima kasih pada penyelenggara. “Sebagai penghargaan kami, pihak keluarga juga akan datang pada acara penyerahan Hadiah ASrul Sani,” ujarnya.
"Inilah ikhtiar kecil untuk mencintai seorang tokoh yang umurnya dihabiskan untuk berjuang demi NU dan tentu negeri ini," ujar Savic Ali, pimpinan NU Online.
Hadia Asrul Sani diadakan pada hari Kamis, 28 Maret 2013 di PBNU, pukul 19.30-22.00, bersamaan dengan pidato kebudayaan, baca puisi,dan lain-lain.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua