Nasional

Pesan Syekh Ali Jaber sebelum Wafat: Saya Ingin Dimakamkan di Lombok

Kamis, 14 Januari 2021 | 04:45 WIB

Pesan Syekh Ali Jaber sebelum Wafat: Saya Ingin Dimakamkan di Lombok

Syekh Ali Jaber dalam salah satu ceramahnya. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Pendakwah Syekh Ali Jaber menyampaikan sebuah pesan sebelum dirinya meninggal bahwa ia ingin dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hal itu ia sampaikan dalam ceramahnya.


Meskipun ia ingin dimakamkan di tanah kelahirannya di Madinah, Arab Saudi, tetapi jika dirinya meninggal dunia di Indonesia, ia ingin dimakamkan di Lombok. Bagi Syekh Ali Jaber, Lombok mempunyai kesan tersendiri karena anak pertamanya lahir di Lombok.


Syekh Ali Jaber mengungkapkan salah satu kakeknya mati syahid saat melawan penjajah di Lombok.


“Ketika saya di Lombok ini, saya jauh merasa nyaman. Karena ada ceritanya. Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak lahir di Lombok, Lombok termasuk pulau kesayangan saya," ujar dalam tayangan di channel youtube Mandalika Channel.

 

 

Syekh Ali Jaber mengungkapkan, salah satu kakek, yaitu ayah dari ibunya sendiri termasuk kelahiran Indonesia yaitu Bumiayu (Kabupaten Brebes).


"Ya Allah walaupun saya memilih dan memohon meninggal di Madinah, tapi kalau ya Allah, jika saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok," ucapnya.


Syekh Ali Jaber akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (14/1/2021) di RS Yarsi Jakarta pukul 08.30 WIB. Pendakwah yang mempunyai nama lengkap Ali Saleh Muhammad Ali Jaber itu sebelumnya dirawat karena positif Covid-19.


Gus Miftah yang merupakan sahabat dekatnya mengungkapkan duka mendalam. Ia menyebut Syekh Ali Jaber adalah guru kita semua.


"Telah Wafat Guru kita semua, SYEKH ALI JABER (Ali Saleh Mohammed Ali Jaber) di RS Yarsi Hari ini, 14 Januari 2021, 1 Jumadil Akhir 1442 H," tulis Gus Miftah lewat instagramnya, @gusmiftah.


Namun, Gus Miftah mengatakan bahwa ketika meninggal dunia, Syekh Ali Jaber sudah dalam keadaan negatif Covid-19.


"Kita ikhlaskan kepulangan beliau kepada Rabb. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau. Semoga diterima segala amal shaleh beliau," ujar Gus Miftah.


Pewarta: Fathoni Ahmad

Editor: Kendi Setiawan