Pesantren Tempat Menggembleng, NU Tempat Mengabdi
Ahad, 24 Juli 2016 | 03:51 WIB
Pengasuh Pondok Pesantren Kiai Haji Aqil Siroj (KHAS) Kempek, Cirebon, Jawa Barat KH Mustofa Aqil menjelaskan hubungan antara NU dan pesantren. Menurut dia, NU adalah pesantren besar, sementara pesantren adalah NU kecil.
“Pesantren adalah mahalalul ilmi, sementara NU adalah mahalut tabligh,” katanya pada sambutan pembukaan Rapat Pleno PBNU 2016 di Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek, Cirebon, Ahad (24/7).
Menurut dia, Nabi Muhammad SAW pada mulanya mendapatkan wahyun nubuwah, untuk sendiri. Wahyu yang pertama ini sebagai sarana menggembleng Nabi Muhammad ketika mendapat wahyu yang bersifat risalah.
“Setelah lama tidak turun ayat, turunlah wahyu risalah. Wahyu risalah memberikan perintah untuk tabligh (menyampaikan ajaran Islam, red.).
Dengan demikian, menurut adik kandung Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, ini anak-anak harus mengaji terlebih dahulu, dikirim ke pesantren dulu, setelah itu menyampaikan dan mengamalkan atau mengabdikan ilmunya (tabligh).
Santri-santri sekarang digembleng dulu di pesantren (mahalalul ilmi), nanti pada saatnya mereka akan berkiprah di Nahdlatul Ulama (mahalut tabligh). (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua