Jakarta, NU Online
Presiden Joko Widodo sangat sering menghadiri kegiatan-kegiatan yang digelar NU dan banom-banomnya. Belum genap seminggu dia menghadiri peringatan Hari Lahir Muslimat NU di Gelora Bung Karno, empat hari kemudian menghadiri harlah NU di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (31/3).
Sebulan sebelumnya, pada bulan Desember 2018, ia juga membuka Kongres Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama di Cirebon.
“Saya selalu merasa adem kalau hadir bersama para kiai dan jam’iyah Nahdlatul Ulama,” katanya pada peringatan harlah NU versi tahun Masehi bertema “Konsolidasi Organisasi Jelang Satu Abad NU.”
Pada pembukaan pidatonya, Presiden yang akrab disapa Jokowi ini menggunakan muqadimah dalam bahasa Arab sebagaimana awal kiai-kiai NU berpidato.
Pada kesempatan itu, ia mengomentari penampilan pencak silat dari Pagar Nusa. Penampilan pertama memperagakan jurus-jurus dasar dan yang kedua atraksi yang mengupas kelapa muda dengan gigi.
“Tadi melihat adek-adek kita, juga pemuda-pemuda kita dalam berpencak silat. Saya tak membayangkan di dalam kelapa ada benderanya. Itu yang mudanya, apalagi yang sepuh. Pasti jauh lebih sakti dari itu,” katanya disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Pidato Presiden Jokowi diakhiri dengan memukul beduk secara bertalu-talu. Ia didampingi Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil SIroj, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, serta disaksikan para pengurus PWNU dan PCNU dari seluruh Indonesia yang diundang ke acara itu. (Abdullah Alawi)