Prof Azra, Sosok Kritis namun Menyejukkan yang Dekat dengan NU
Ahad, 18 September 2022 | 20:05 WIB
Guru Besar Sejarah Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra pada Simposium Nasional Islam Nusantara di Gedung PBNU Jakarta, Sabtu (8/2/2020). Foto: NU Online/Syakir NF)
Muhammad Faizin
Penulis
Jakarta, NU Online
Indonesia kehilangan sosok cendekiawan muslim terbaiknya. Adalah Prof Azyumardi Azra, yang lahir di Sumatra Barat, 4 Maret 1955 pada Ahad (18/9/2022), berpulang ke Rahmatullah pada usia 67 tahun saat tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia.
Menurut Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Moh Mukri, Prof Azra adalah sosok cendikiawan muslim yang inspiratif, memiliki integritas, dan juga kritis. Namun demikian, dalam memberi kritik, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dua periode ini mampu memberikan kritikannya dengan cara dan narasi yang menyejukkan. Termasuk ketika mengkritik pemerintah.
Baca Juga
Innalillahi, Prof Azyumardi Azra Wafat
Prof Azra yang merupakan Ketua Dewan Pers untuk periode 2022-2025 lanjutnya, adalah tokoh media yang mampu menyampaikan catatan kritis sebagai kritik dengan diksi-diksi yang mudah diterima. Dengan narasi, baik tulisan maupun verbalnya, semua kalangan selalu mendengarkan dan menerima masukan darinya.
Prof Azra, ungkapnya, juga merupakan figur yang hampir bisa diterima di hampir semua kalangan. Termasuk dengan Nahdlatul Ulama dan para tokoh serta warga NU, ia terkenal memiliki frekuensi pemikiran yang sama.
"Beliau banyak menginspirasi dengan pola hidupnya yang terbuka dan sangat pluralitas dan menghargai perbedaan, Saya kira beliau menjadi guru kita semua," kata Prof Mukri kepada NU Online sesaat setelah kabar wafatnya Prof Azra.
Kedekatan Prof Azra dengan NU ini dibuktikan dengan seringnya Prof Azra hadir pada acara Nahdlatul Ulama dan juga memberi materi pada kegiatan yang diinisiasi oleh NU. Termasuk di awal September 2022 ini, Prof Azra masih sempat hadir memberikan masukan kepada Pengurus Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU perihal urgensi pendidikan dan disiplin umum pada berbagai perguruan tinggi.
Pada momentum tersebut, Prof Azra mengatakan bahwa NU membutuhkan banyak SDM di berbagai bidang dalam rangka menyongsong Abad Ke-2 NU. "Anak-anak setelah madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, dan aliyah dibebaskan saja untuk mengambil jurusan apapun, ahli IT, ahli ekonomi, dan apa saja ketika memasuki jenjang perguruan tinggi," kata Prof Azra pada acara Raker Lakpesdam PBNU di The Akmani Hotel, Jakarta Pusat, Jumat-Ahad (2-4/9/2022).
Selain itu, Prof Mukri juga memiliki kesan khusus pada Prof Azra yang pernah mengusulkan kepadanya visi UIN Raden Intan Lampung (RIL) sebagai kampus berwawasan lingkungan saat Prof Mukri menjabat sebagai Rektor. Usul dan kepedulian Prof Azra pada lingkungan ini kemudian diterapkan di kampus UIN RIL dan terbukti berhasil.
“Bangsa Indonesia sangat merasa merasa kehilangan sosok yang sangat berintegritas, Prof Azra,” pungkasnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua