Ketua Lembaga Falakiyah PBNU KH Ahmad Ghazalie Masroeri menjelaskan, Arafah merupakan nama tempat dekat dengan kota Makkah. Arafah juga nama hari ke-9 bulan Dzulhijjah. Nama tersebut berkaitan dengan arafah (keyakinan) bahwa mimpi Nabi Ibrahim memotong Nabi Ismail itu adalah wahyu Ilahi.
Menurut Kiai Ghazalie Masroeri, untuk mengabadikan arafah (keyakinan) dan ketaatan Nabi Ibrahim (dan Nabi Ismail) agar menjadi motivasi, Allah mensyariatkan dua hal. Yang pertama umat Islam sunat melaksanakan puasa yaumul arafah.
“Jadi, bukan puasa yaumil wuquf,” tegasnya, di kediamannya, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (9/8).
Kiai Ghazalie Masroeri kemudian mengutip HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Daud dari Abi Qotadah, yang artinya, "Puasa hari Arafah menghapus dosa dua tahun yaitu setahun sebelumnya dan setahun yang akan datang. Puasa asyura menghapus dosa setahun sebelumnya.
“Pelaksanaannya (puasa Arafah) tergantung hasil rukyah di negeri masing-masing,” katanya.
Yang kedua, pelaksanaan wuquf sebagai rukun haji dinilai sah jika berada di Arafah .
"Haji sah jika wuquf di Arafah. Itu berdasarkan hadits riwayat An-Nasai dari Abdurrohman bin Ya'mar,” ungkapnya. “Bagi yang berhaji tidak disunahkan puasa Arafah .Jadi Puasa Hari Arafah tidak ada kaitannya dengan Wuquf,” pungkasnya. (Red: Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Serangan Israel Kian Brutal, Tubuh Warga Palestina Terhempas ke Udara
2
Santer Dikabarkan Mangkrak, Kini IKN Dijadikan Lokasi Wisata Libur Lebaran
3
Rupiah Makin Melemah, Bank Mulai Jual Dolar AS Dekati Rp17.000
4
Di Masa Orde Baru, Pendiri IPPNU Ditahan di Polsek Gegara Ceramah, Ditolong oleh Ayah Gus Baha
5
Peringatan Haul Ke-219 Syekh Arsyad Al-Banjari Jadi Destinasi Religi saat Libur Lebaran
6
Unisma Buka Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Pesantren, Santri akan Dibina 24 Jam
Terkini
Lihat Semua