Nasional

Rujukan NU adalah Masjid dan Pesantren

Senin, 28 Januari 2013 | 08:03 WIB

Pamekasan, NU Online
Rujukan NU adalah pesantren dan masjid. Pesantren adalah mata air, sumbernya kiai. Sementara masjid adalah ladang yang berisi umat.
<>
Menurut Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F. Mas’udi, mata air pesantren harus mengisi masjid, ladang-ladang yang berisi umat itu.

“Kalau kita punya mata air, tapi tidak punya ladang, akan terjadi banjir. Kalau kayak begitu, kita harus mempersiapkan ladang yang luas untuk diairi mata air pesantren,” ungkap kiai kelahiran Purwokerto tahun 1954.

Ia mengungkapkan hal itu di hadapan 300 imam, khotib dan DKM pada Rapat Pimpinan Daerah Lembaga Ta’mir Majid NU yang berlangsung di Pondok Pesantren Nurul Hikmah, Pamekasan Madura, Ahad (27/01).

Ladang-ladang itu berada di seluruh Indonesia. Di dalam ladang itu ada umat yang lengkap, dari yang muda yang paling tua.

Masjid di Indonesia ada sekitar 800 ribu hingga sejuta lebih. Di situlah umat yang bisa ditemui. Di situ pula kita bisa mengetahui apakah amaliah NU itu dijalankan atau tidak. Masjid adalah tolok ukurnya. “Tapi sayangnya, hingga saat ini kita belum memperhatikan masjid dengan serius,”

Oleh sebab itu, sambung kiai penulis buku Syarah Konstitusi: UUD 1945 dalam Perspektif Islam, manfaat ilmu dari pesantren tidak menyebar sebagaimana mestinya, karena NU belum memperhatikannya secara serius.

Untuk memakmurkannya, kita harus berjamaah, terorganisir, menjadi satu kesatuan dengan yang lain. Dengan berjamaah itulah kita bisa mencapai hal yang luar biasa.

Redaktur : Hamzah Sahal
Penulis    : Abdullah Alawi