Nasional NU PEDULI LOMBOK

Rumah Ramah Gempa, Solusi Hunian Rawan Bencana

Selasa, 14 Agustus 2018 | 15:30 WIB

Mataram, NU Online
Akademisi Universitas Brawijaya yang juga Wakil Ketua Persatuan Guru NU (Pergunu), Fadly Usman mengatakan masyarakat NTB perlu disadarkan tentang pentingnya membangun hunian yang ramah terhadap gempa. Mengingat NTB, khususnya Lombok merupakan daerah yang kerap dilanda gempa. 

Dia kemudian mengilustrasikan kesigapan warga Jepang jika dilanda gempa. "Di Jepang semua struktur bangunannya dirancang dan ramah terhadap gempa untuk meminimalkan dampak dan korbannya," ujar Fadly Usman di Aula PWNU NTB, Selasa (14/8).

NU Peduli Kembali Salurkan Bantuan untuk Warga Lombok

Fadly yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bencana Indonesia untuk Gempa dan Tsunami yang datang sebagai relawan NU Peduli, memaparkan warga Jepang dari kecil sudah diberikan pemahaman untuk safety jika terjadi gempa, termasuk memasang alat-alat sederhana yang mudah dilihat dan dirasakan jika gempa itu terjadi.

"Di Jepang, rata-rata warganya memasang lampu itu digantung, bukan ditempel di plafon. Jika gempa tiba, maka lampu gantung tersebut akan berayun. Juga di setiap rumah atau sekolah, warga Jepang membiasakan diri menaruh air kemasan di meja. Jika ada gempa, maka air tersebut akan bergoyang. Itu salah satu peringatan dini yang mudah dilakukan," ungkapnya 

Lebih jauh dikatakan karena wilayah Indonesia khususnya bagian selatan rawan gempa, ia menyarankan agar edukasi mitigasi gempa ini bisa masuk kurikulum, minimal dimasukan dalam sub mata pelajaran sosial lainnya yang terkait. "Hal ini agar setiap warga negara Indonesia memiliki pengetahuan dan cara perlindungan diri yang cepat saat terjadi gempa ataupun bencana lainnya," terang dia. 

Ia juga menyarankan bila gempa terjadi sebaiknya tidak lari ke luar,  tapi berlindung di bawah kolong meja untuk menghindari benturan langsung. "Maka setiap rumah hendaknya memiliki meja yang cukup kuat untuk menahan reruntuhan sebagai upaya antisipasi," pungkasnya. (Ady Supriadin/Kendi Setiawan)