Jakarta, NU Online
Majelis Dzikir Hubbul Wathan (MDHW) menggelar dzikir dan doa untuk bangsa di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (1/8).
Ketua MDHW KH Mustofa Aqil Siroj mengatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai wujud syukur atas kemerdekaan yang telah Allah berikan kepada bangsa Indonesia.
"Dzikir dan doa ini wujud syukur atas kemerdekaan. Dzikir dan doa ini wadah silaturahim," ujarnya.
Sementara itu, Rais Aam PBNU, KH Ma'ruf Amin dalam sambutannya menegaskan bahwa Indonesia adalah negara kesepakatan. Oleh karena itu, ia menyebut negara Indonesia sebagai darul mitsaq, negara kesepakatan.
"Kita bersyukur atas kesepakatan Pancasila (dan) UUD '45," kata Kiai Ma’ruf.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang hadir bersama Wapres Jusuf Kalla dan beberapa menteri, dalam sambutannya mengingatkan pentingnya menjaga persatuan, kerukunan, dan persaudaraan.
"Aset terbesar kita itu persatuan, kerukunan, dan persaudaraan, selain sumber daya alam yang melimpah," ujarnya.
Kegiatan dzikir dan doa ini diisi dengan pembacaan tahlil dan kalimat-kalimat tayyibah yang dipimpin Rais Syuriyah PBNU, KH Abdullah Kafabih Mahrus Ali. Selain itu, kegiatan yang dihadiri oleh ulama dan umat Islam dari berbagai daerah itu juga diisi dengan pembacaan shalawat bersama yang dipimpin oleh Habib Ahmad al-Habsyi. Adapun doa penutup dipimpin KH Maemun Zubair. (Syakir NF/Zunus)