Yogyakarta, NU Online
Pada momentum Hari Santri 2017, tidak sedikit lapisan masyarakat Muslim Indonesia bersuka cita memperingatinya, tak terkecuali para mahasantri CSSMoRA, yang meluncurkan buku Santri Pejuang Mimpi, Ahad (22/10) di Teatrikal Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Santri Pejuang Mimpi merupakan sebuah karya kolaboratif santri se-Indonesia tentang arti mimpi, perjuangan, dan pengabdian. Terdapat 22 cerita para santri dari berbagai penjuru Indonesia tentang arti mimpi, perjuangan, dan pengabdian.
“Buku ini sengaja kami tulis dan persembahkan untuk menyambut Hari Santri Nasional 2017. Di dalamnya berisi cerita-cerita para santri dalam melakukan pengabdian kepada pesantren dan masyarakat, cerita tentang perjuangan meraih mimpi hingga upaya mendakwahkan pesantren ke dunia internasional,” sebut Annas Rolli Muchlisin, Ketua CSSMoRA Nasional periode 2017-2018.
Lebih jauh, Annas mengatakan, buku ini juga ditulis dengan tujuan untuk menjawab pernyataan orang-orang yang menuduh santri itu ndeso, dan hanya bisa mengaji.
“Buku ini untuk membuktikan bahwa santri juga bisa berkiprah dalam hal yang lebih luas,” tambah Annas.
Annas berharap walaupun ukuran buku tipis, semoga dapat berkontribusi dalam memperkenalkan wajah santri ke kalangan yang lebih luas.
“Sebagaimana dawuh (perkataan) Gus Rozin, Ketua RMI Pusat saat kami ke kediaman beliau beberapa saat setelah kami dilantik sebagai Pengurus Nasional CSSMoRA,” tandas Annas.
Acara peluncuran buku dimulai pada pukul 09.30, didahului pembacaan Maulid Diba’i dan dialog Santri Inspiratif bersama Duta Santri Nasional 2016. Peluncuran dan bedah buku diakhiri dengan pembacaan shalawat, mahallul qiyam, dan doa.
Sebagai informasi, CSSMoRA yang merupakan organisasi para santri penerima beasiswa PBSB (Program Beasiswa Santri Berprestasi) Kementerian Agama RI. (Red: Kendi Setiawan)