Sidang itsbat Kementerian Agama memutuskan bahwa 1 Syawal 1439 H jatuh pada hari Jumat, 15 Juni 2016. Dengan demikian, hari raya idul fitri jatuh pada esok hari.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menjelaskan bahwa tinggi hilal mar’i (dapat dilihat) sudah memenuhi kriteria imkanur rukyah, 2 derajat. Sebab, tinggi hilal saat ini 7 derajat dengan elongasi, jarak antara bulan dan matahari dan umur bulan 3 menit.
“Kita secara bersama-sama memasuki 1 Syawal tahun ini,” katanya di gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis (14/6) malam.
Sementara itu, di gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengumumkan Idul Fitri jatuh pada hari yang sama, Jumat (15/6). Hal ini berdasarkan pantauan para perukyah tim falakiyah NU di banyak tempat di Indonesia.
Setidaknya, ada enam lokasi yang berhasil melihat hilal, yakni Palu, Manado, Condrodipo Gresik, Tanjung Kodok Lamongan, Batu Kosek Pasuruan, dan Yogyakarta.
Kiai Said mengatakan, atas dasar tersebut, sesuai dengan pendapat mazahabil arbaah, satu Syawal 1439 H jatuh pada Jumat, 15 Juni 2018.
“Seluruh warga Nahdliyin dan umat Islam pada umumnya, kami sampaikan selamat merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1439 H dengan penuh suka cita,” ujar Kiai Said. (Syakir NF/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua