Nasional

Stop Buang Makanan, Sampahnya Berdampak pada Pemanasan Global

Senin, 2 Mei 2022 | 05:30 WIB

Jakarta, NU Online
Angota Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI, Ala'i Nadjib, mengungkapkan bahwa sampah makanan berdampak negatif bagi manusia, hewan, maupun lingkungan. Oleh karena itu, ia mengajak berhenti membuang sisa makanan.


“Sampah yang menumpuk di TPA, ketika busuk dan mulai terdegradasi dia akan menghasilkan gas metana dan ini berdampak pada pemanasan global,” ungkap Ala'i Nadjib dalam webinar bertajuk Islam dan Sampah Makanan, Sabtu (30/4/2022).


Sedikitnya, kata Ala'i, terdapat enam dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari sampah makanan yang berlebihan. Pertama, sampah makanan diketahui dapat menghasilkan gas metana.


Kedua, bencana ledakan sampah. Ketiga, mengurangi keragaman makhluk hidup. “Sampah makanan dapat mengganggu ekosistem dan menyebabkan beberapa spesies mulai punah,” ungkapnya. 


Perempuan yang juga merupakan Dosen Ilmu Hadits UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menambahkan, keempat, membuang-buang air. Kelima, membuang minyak bumi. Keenam, menyia-nyiakan tanah.


“Kita belajar ada cara untuk mengolah sampah makanan dan itu membutuhkan energi. Kalau sampahnya sedikit lahan yang digunakan sedikit. Kalau sampahnya banyak, kita perlu lahan yang besar untuk mengalokasikan ini,” ujar Ala’i.


Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa berdasarkan penelitian yang diadakan oleh the Economist Intelligence Unit (EIU) pada 2017, Indonesia merupakan negara penghasil sampah makanan terbanyak di dunia kedua setelah Arab Saudi.


Fakta tersebut sungguh ironis. Sebab, Arab Saudi dan Indonesia yang merupakan negara berpenduduk mayoritas Muslim itu justru menempati ranking penghasil limbah makanan tertinggi.


Padahal, lanjut Ala’i, Islam sudah sangat jauh berbicara tentang makanan dan lingkungan. Hal tersebut tertuang dalam Al-Qur’an, hadits, maupun qaul ulama yang mengingatkan bahkan mengancam terhdap orang yang lalai akan makanan yang berdampak buruk pada lingkungan.


“Dalam QS Al-Isra' 26-27 dijelaskan, Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan jangan kamu menghambur-hamburkan (hartamu, termasuk makanan) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu sangat ingkar kepada Tuhannya,” papar Ala’i.


Adapun hadits yang berbicara tentang makanan dan lingkungan sebagai berikut.


Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda: ‘Jika salah seorang kalian makan, maka janganlah ia mengelap tangannya hingga ia menjilatnya.” (HR al-Bukhari dan Muslim).


Berkata Abu Zubair, ‘Saya mendengar dari Jabir Ibnu Abdullah berkata: ‘Aku mendengar itu dari Nabi. Dan janganlah membasuh tangannya sampai dia menjilat jarinya atau dijilat dan jangan mengambil kertas (untuk membersihkannya) sebelum menjilat tangannya atau dijilatnya. Sesungguhnya di akhir makanan itu ada keberkahan.” (HR Ahmad).


Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Musthofa Asrori