Tangerang Selatan, NU Online
Direktur Islam Nusantara Center (INC) A Ginanjar Sya’ban menyebutkan, hanya ada sedikit sekali ulama perempuan yang ahli dalam bidang hadis. Selama ini kebanyakan pengkaji hadis adalah ulama laki-laki.
Berdasarkan hasil riset dari Shafiyah Idris Fallata dengan judul Peran Perempuan dalam Melestarikan Kitab Shahih Bukhari-Muslim [dengan Transmisi] Sejak Abad ke-4 hingga 14 H, satu dari tiga ahli hadis ulama perempuan adalah berasal dari Nusantara yaitu Syekah Fathimah bint ‘Abd al-Shamad al-Falimbani.
“Pada abad keempat belas (sembilan belas masehi), ulama hadis perempuan di seluruh dunia Islam itu hanya tiga,” kata Ginanjar di Tangerang Selatan, Sabtu (18/11).
Pertama, Syekhah Ummatullah bint ‘Abd al-Ghani al-Dahlawi asal Delhi India. Kedua, Syekah Fathimah bint ‘Abd al-Shamad al-Falimbani asal Indonesia. Ketiga, Syekhah Fathimah bint Ya’qub al-Makki dari Mekkah.
Menurut Ginanjar, salah satu guru ulama hebat Syekh Nawawi Al Bantani ketika belajar di Mekan adalah Syekah Fathimah bint ‘Abd al-Shamad al-Falimbani.
“Salah satu guru Syekh Nawawi Al Bantani ya ini,” ucapnya. (Muchlishon Rochmat)