Tahun Baru 2025, Ketua PWNU Jatim: Mari Bersatu dan Penuh Kecintaan Pasca Pemilu
Rabu, 1 Januari 2025 | 21:30 WIB
Syarif Abdurrahman
Kontributor
Jombang, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Abdul Hakim Mahfudz mengajak segenap elemen masyarakat Indonesia untuk bersatu, rukun, dan penuh kasih sayang dalam menyambut tahun baru 2025.
"Tahun 2025 dan tahun-tahun berikutnya, kita bangun masyarakat yang harmoni yakni masyarakat yang penuh kecintaan, kasih sayang, rukun, dan bersatu," katanya, Rabu (1/01/2025).
Ajakan Kiai Abdul Hakim ini dikarenakan Indonesia baru saja melaksanakan pemilihan umum yang menguras tenaga, pikiran dan uang. Bahkan beberapa masyarakat sempat terjadi konflik yang berpotensi memecah belah masyarakat.
"Mari bersatu, bangsa Indonesia sudah menutup tahun 2024 dengan suksesi kepemimpinan yang demokratis dengan memiliki presiden baru, gubernur baru, bupati dan walikota yang baru," jelas pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng ini.
Agar tidak terjadi kembali perpecahan dampak dari pemilu, ia mengajak semua pihak untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Semua pihak melakukan evaluasi, meliputi penyelenggara, pengawas, peserta, pendukung dan tim sukses.
Lebih jelas, ia menjabarkan jika setiap orang yang beriman harus selalu melakukan evaluasi diri untuk bekal kehidupan yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan firman Allah di surat Al-Hasyr ayat 18.
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
"Ayat di atas ditujukan untuk orang-orang beriman agar selalu mengevaluasi diri untuk bekal kehidupan yang lebih baik," imbuhnya.
Ia menegaskan, ciri umat Islam yaitu gemar melakukan evaluasi dalam setiap kegiatan dan pekerjaan. Dengan evaluasi, setiap individu akan tahu di mana kekurangannya dan kelebihannya.
"Kita sudah memasuki tahun baru 2025. Dalam pandangan agama Islam, cara terbaik menyikapi pergantian tahun, adalah bermuhasabah, melakukan introspeksi, mengevaluasi diri," ucapnya.
Secara khusus, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng itu juga meminta warga Nahdliyin untuk menjadi pelopor perdamaian dan kemajemukan di Indonesia, bahkan di dunia. Hal ini guna meneguhkan kembali nilai perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) dalam memasuki Abad kedua NU (2026-2126).
"Karena itu, segera kita jauhi dan tinggalkan keburukan dan mari kita sambut Harlah NU pada 31 Januari 2025. NU sebagai perekat bangsa dan negara serta pelopor perdamaian dalam kemajemukan," pungkasnya.
Terpopuler
1
PWNU Jabar Keluarkan Surat Edaran: Larang Pengurus JATMAN Ikut Kegiatan PATMAN
2
Khutbah Jumat: Mengawali Tahun Baru dan Rajab dengan Peningkatan Spiritual
3
Menggabungkan Puasa Rajab dengan Qadha Ramadhan
4
Khutbah Jumat: Keistimewaan Rajab sebagai Bulan yang Dimuliakan
5
Apa Itu OCCRP dan Bagaimana Mereka Memilih Orang Paling Korup Sedunia?
6
3 Hadits Ini Tegaskan Anjuran Perbanyak Puasa di Bulan Rajab
Terkini
Lihat Semua