Nasional

Tahun Depan, Kiai Wahab Jadi Pahlawan

Kamis, 8 November 2012 | 05:34 WIB

Jakarta, NU Online
PBNU membentuk panitia khusus untuk mendesak pemerintah RI agar memberikan Gelar Pahlawan Nasional bagi KH. Abdul Wahab Chasbullah. Ia sudah selayaknya menerima bintang pengharagaan tersebut.
<>
“Kita sudah menetapkan sejumlah nama pengurus NU yang menangani masalah ini pada bulan Ramadhan lalu. Semoga tahun depan beliau sudah resmi jadi pahlawan Nasional,” kata Marsudi Syuhud, Sekjen PBNU kepada NU Online di ruang sekretariat PBNU, lantai tiga Gedung PBNU jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Rabu (7/11) petang.

Menurutnya, panitia khusus ini akan menyiapkan berkas-berkas terkait persyaratan yang dibutuhkan. Mereka yang duduk sebagai panitia khusus ini kemudian akan bergerak menuju pos-pos pemberkasan yang harus dilalui sebagaimana mestinya. Panitia bertanggung jawab mengawal pemberkasan hingga selesai.

PBNU menilai bahwa Kiai Wahab sudah memenuhi kriteria sebagai pahlawan nasional. Keterlibatannya dalam pergerakan kemerdekaan, bukan baru saja menjelang pergolakan revolusi fisik 1945. Ia sudah terlibat dalam perkumpulan pergerakan kemerdekaan jauh sebelum 1940-an.

Kiai Wahab berjasa besar dalam pergolakan massa Surabaya 10 November 1945. Peristiwa 10 November yang kemudian diperingati sebagai hari pahlawan nasional RI merupakan puncak dari rangkaian bentrokan-bentrokan 27, 28, 29 Oktober 1945 antara dua kubu; pasukan Inggris dan pasukan rakyat termasuk laskar seperti Hizbullah dan Fi Sabilillah.

Kiai Wahab Chasbullah memberikan jalan bagi rangkaian pertempuran hingga puncaknya, 10 November. Kiai Wahab memimpin rapat NU yang kemudian menghasilkan putusan rapat yang dikenal dengan Resolusi Jihad Fi Sabilillah pada 21 Oktober 1945. Resolusi Jihad inilah yang menyemangati rakyat Jawa Timur dalam peristiwa Surabaya bahwa mempertahankan kedaulatan wilayah NKRI secara fisik bersifat wajib dan bernilai syahid di mata agama.

Selain itu, Kiai Wahab terus berkiprah dan loyal kepada RI. Aktifitasnya selalu mengacu kepada dasar negara; Pancasila. NU dan terutama sosok Kiai Wahab Chasbullah hingga akhir hayatnya terbukti setia kepada NKRI. Dia tidak pernah melakukan manufer politik yang bersifat maker atau pembangkangan terhadap negara RI.  

Penulis: Alhafiz Kurniawan