Tegal, NU Online
Tahun 2018 merupakan tahun politik seiring bakal digelarnya Pilkada serentak pada 27 Juni mendatang. Begitu pula pada 2019 akan ada perhelatan akbar pesta demokrasi Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif.
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Dimyati Rois memberikan pesan kepada ribuan warga NU di Kabupaten Tegal agar menyikapi dengan baik di tahun politik ini.
"Politik itu perlu, siapa yang mengatakan politik itu hanya urusan dunia saja tidak sampai ke akhirat," ujar Mbah Dim saat menghadiri Silaturahim dan Halal Bihalal PCNU beserta Badan Otonom NU Kabupaten Tegal, Selasa (19/6) di halaman Gedung PCNU setempat.
Dengan menukil kitab Ahkamus Sulthoniyah dan kitab Ihya Ulumudin, Mbah Dim menjelaskan :
السياسة استصلاح الناس الي طريق المنجي دنيا واخرى
"Pengertian politik merupakan usaha-usaha perbaikan manusia menuju jalan yang menyelamatkan dunia dan akhirat," terangnya
Beliau juga menegaskan bahwa Politik sampai pada akhirat sehingga kita akan diminta pertanggungjawabannya.
وتشهد ارجلهم بما كانوا يكسبون
"Politik ya politik,, korupsi ya korupsi, jangan disamakan, itu jelas beda," tegas Kiai sepuh asal Kendal itu
Mbah Dim juga menghimbau kepada warga NU untuk berpolitik, akan tetapi bukan berarti NU menjadi partai politik. Mbah Dimyati juga mengambil qaul Ulama :
وقال العلماء سياسة الامة مبنية على عقيدتها
"Politik umat harus dibangun di atas aqidahnya. Artinya Politik dengan Aqidah harus paralel atau , kalau aqidahnya Khawarij politiknya juga Khawarij, jika aqidahnya NU maka politiknya juga NU," pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan itu, Sekretaris Jenderal PBNU H Helmi Faishal Zaini, Anggota DPR RI H Bahrudin Nasori, Wakil Bupati Blora Arif Rohman, Rais PCNU Kabupaten Tegal KH Chambali Ustman, jajaran PCNU dan Badan Otonom NU Kabupaten Tegal, pengurus MWC NU, Ranting NU dan ribuan warga NU se Kabupaten Tegal. (Nurkhasan/Muiz)