Mataram, NU Online
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) terus berinovasi dan memaksimalkan kinerja. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengisi pameran Munas Konbes NU 2017 di pelataran Masjid Islamic Center, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Bank Sampah Nusantara (BSN) menjadi salah satu program unggulan LPBI PBNU. Mengambil semangat ubah sampah menjadi berkah LPBI PBNU memanfaatkan Koran menjadi patung, kalung, tempat tisu dan barang lainnya yang pada pameran tersebut juga ditampilkan.
“Tujuan kami mengajak masyarakat untuk mengubah sedikit persepsi. Tidak semua limbah adalah sampah. Ada limbah yang bisa dimanfaatkan dengan sedikit kreativitas dan inovasi bisa menjadi barang lain yang mungkin bisa bermanfaat,” papar Yusuf, staf LPBI PBNU di lokasi pameran, Jumat (24/11) siang.
Sambil memilin-milin kertas koran lalu menempelinya dengan lem khsusus, pria yang juga seniman memanfaatkan kertas bekas itu tengah menyiapkan karya berikutnya.
“Selain bentuk barang yang dibuat, juga ada manfaatnya, misalnya tempat tisu atau kotak perhiasan,” kata Yusuf.
LPBI PBNU telah mengenalkan pemanfaatan tersbut melalui cabang-cabang Bank Sampah Nusantara. Saat ini terdapat 20 BSN di kabupaten dan kota.
“Di mana ada BSN, pengetahuan membuat barang-barang ini juga kami tularkan. Selain itu ada Ansor, Fatayat dan banom serta lembaga NU lainnya yang membentuk BSN lewat koordinasi LPBI PBNU,” Yusuf menambahkan.
Ia mengatakan lewat BSN dan pemanfaatan sampah menjadi barang-barang bermanfaat, LPBI PBNU mengajak masyarakat untuk memiliki kesadaran terhadap lingkungan.
“Manajemen dan praktik juga ditularkan kepada mereka,” tambahnya.
Selain mengenalkan BSN, juga dilakukan kampanye Santri Siaga Bencana (SSB).
Dihubungi terpisah, pengurus LPBI PBNU lainnya, M Wahib mengatakan SSB berisi para relawan yang disiagakan untuk tanggap bencana.
“Tugasnya menyosialisasikan penanggulangan bencana, agar menjadi garda terdepan dari NU untuk membantu masyarakat dalam menanggulangi bencana,” ungkapnya. (Kendi Setiawan)