Tiga Harapan PBNU terhadap PWNU DKI Jakarta
Jumat, 25 Maret 2016 | 13:00 WIB
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Marsudi Syuhud mengungkapkan beberapa harapan PBNU terhadap PWNU DKI Jakarta yang melaksanakan konferensi wilayah (konferwil) pada 25-27 Maret 2016.
Pertama, PWNU DKI diimbau bisa menciptakan program-program yang realistis tentang ke-NU-an. DKI Jakarta, sebagai Ibu kota negara dengan jumlah penduduknya lebih banyak daripada daerah lain, pada siang hari ada sekitar 13 juta jiwa dan malam hari 9 juta jiwa. Karena itu, NU DKI sebagai jendela NU seluruh Indonesia, perlu melakukan program-program nyata.
Program-program nyata itu antara lain hidupnya kepengurusan NU dari wilayah sampai ranting dan anak ranting. Pada tingkat anak ranting kepengurusan bisa berbasis masjid.
“Syukur alhamdulillah kalau minimal di tingkat cabang mempunyai kantor permanen. Alhamdulillah kalau sampai MWC, minimal punya satu sekolah SMP atau Tsanawiyah. Di tingkat ranting ada SD atau TK. Atau kalau bukan sekolah ya rumah sakit. Kalau nggak rumah sakit ya adiknya rumah sakit (klinik-klinik, red) agar ada di kampung-kampung. Selain itu juga dilakukan amal sosial lainnya. Program ini harus diutamakan oleh siapa saja yang mencalonkan diri, untuk menghidupkan NU DKI,” papar Marsudi panjang lebar saat dihubungi NU Online pada Jumat (25/3).
Kedua, menurut Marsudi, adalah menghadirkan jaringan sosial kemasyarakatan. Di masjid-masjid agar diadakan lailatul ijtima atau tradisi pertemuan malam khas NU sebagai ajang konsolidasi dan pembahasan sejumlah persoalan. Di masjid-masjid NU hendaknya juga mencantumkan simbol NU. Ketiga, para dai atau ustadz-ustadz NU hendaknya menyampaikan materi ke-NU-an dalam ceramah mereka walaupun sedikit.
Mantan sekjen PBNU tersebut menambahkan, bila PWNU DKI Jakarta melakukan program-program tersebut, pasti akan sangat didukung.
Harapan tersebut agaknya sejalan dengan harapan banyak pihak. Dihubungi secara terpisah pada Selasa (22/3), ulama Betawi, KH Maulana Kamal Yusuf mengatakan, sudah semestinya di setiap ranting dan anak ranting ada plang NU.
Kiai yang juga termasuk anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dalam Konferwil DKI Jakarta itu menjelaskan, adanya plang NU menandakan bahwa NU aktif dan berkiprah di mana-mana di DKI Jakarta. (Kendi Setiawan/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua