Disisi Saidi Fatah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Shalat merupakan hal wajib bagi setiap umat Muslim. Namun, masih banyak sekali yang masih malas dalam melakukannya. Menurut Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, salah satu faktor penyebab hal itu dikarenakan orang tersebut tidak tahu shalat itu perintahnya siapa.
"Jika ia tahu shalat itu adalah perintah Allah, dan ia mengaku cinta kepada-Nya. Sudahlah pasti ia akan melaksanakan shalat dan tidak akan meninggalkannya," katanya dalam acara Sapa Habib Syech yang ditayangkan melalui YouTube diunggah Ahad (16/5).
Terlepas dari sebuah kewajiban, selain bukti cinta kepada Allah. Adapun manfaat yang didapatkan dari shalat, menurut Pimpinan Majelis Ahbaabul Mustofa, salah satunya ialah ketengan yang akan dirasakan oleh orang yang melaksanakannya.
"Shalat itu hubungan antara hamba dengan Allah, salah satu bentuk dzikir, yang sudah pasti akan membuat hati orang yang melakukannya menjadi tenang. Bagaimana tidak? Sedangkan ia menjalankan perintah Allah SWT, yang masyaallah, sebagai komunikasi dengan Tuhannya," tutur Habib Syech melalui acara yang dipandu oleh Aliy Bachrun.
Menurutnya, shalat adalah praktik terhadap apa yang telah Rasulullah SAW dapatkan atas kehadirat Allah, perintah yang diberikan secara langsung tanpa perantara. Dalam waktu shalat pun begitu luar biasa dan penuh dengan makna indah.
Selain itu pula, dari gerakan shalat merupakan hal yang sangat indah. Hal ini diakui para tenaga medis, dokter, dan ahli kesehatan, bahwa dalam setiap gerakan shalat mengandung manfaat luar biasa bagi kesehatan.
"Jika orang sudah merasakan akan nikmatnya shalat, maka ia seakan-akan tidak ingin ada ruang dan waktu antara ia dan shalat. Saking rindunya kepada Allah, jikalau bisa sesudah dhuhur misalnya ya langsung ashar, agar tidak ada jeda yang memisahkan," tambah Habib Kelahiran Surakarta, 20 September 1961 itu.
Kiat khusyuk dalam beribadah
Ada salah satu cara dari para ulama untuk menuju khusyuk dalam beribadah menurut Habib Syech. Hal itu harus dipersiapkan sejak dimulai dari wudhu.
Ketika membasuh tangan misalnya, tutur Habib yang gemar bershalawat itu menjelaskan, kita harus yakin dan meminta kepada Allah agar tangan kita nanti ketika di akhirat dapat menerima kitab dengan tangan sebelah kanan. Begitu pula dengan membasuh tangan, kita berharap semoga Allah menghapus dosa-dosa yang dilakukan oleh tangan kita.
Demikian ketika berkumur, membasuh wajah, dan anggota tubuh lainnya. "Jika hal ini diniatkan begitu dalam berwudhu, insyaallah shalat akan sedikit banyak dapat khusyuk, ketimbang tidak sama sekali," bebernya.
Ia berkeyakinan, Allah tidak melihat khusyuknya seseorang, melainkan Allah melihat ikhtiar yang dilakukan orang tersebut menuju khusyuk.
"Waktu kita ikhtiar menuju khusyuk, tiba-tiba datang pikiran, ya hal itu wajar sebagai manusia. Yang terpenting jangan sampai dalam sekian rakaat yang dikerjakan tidak ada sedikit pun khusyuknya," tutur Habib Syech.
Ia pun mengingatkan, agar jangan sampai kita merasa paling khusyuk. Termasuk berbohong dalam mengatakan diri kita khusyuk.
Selain itu juga, melalui tayangan tersebut, ia juga mengingatkan untuk selalu shalat berjamaah, sebagaimana anjuran Rasulullah SAW.
Orang yang paling baik adalah orang yang selalu shalatnya berjamaah, syukur-syukur jika di masjid, hal tersebut sangatlah baik.
Kontributor: Disisi Saidi Fatah
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua