Al-Ayatul Kubra fi Syarhi Qishshatil Isra’: Kitab Hadits tentang Kisah Isra’ Mi’raj
Sabtu, 25 Januari 2025 | 15:00 WIB
M Ryan Romadhon
Kolomnis
Tak bisa dipungkiri, Isra’ Mi’raj yang merupakan perjalanan sakral Nabi Muhammad dan terjadi kurang dalam semalam adalah peristiwa terbesar dalam sejarah kehidupan manusia. Sampai detik ini, peristiwa ini tak pernah lirih mengundang beragam pembacaan. Mulai dari sudut pandang spiritual-imaniah hingga perspektif rasional-ilmiah. la pun telah menginspirasi banyak orang bukan hanya dalam penuturan lisan, tetapi juga tulisan.
Imam Suyuthi, melalui kitabnya Al-Ayatul Kubra fi Syarhi Qishshatil Isra’, telah berhasil memaparkan pembahasan mengenai kisah-kisah yang berkaitan dengan Isra’ Mi’raj, baik mengenai hadits-hadits yang berkaitan dengannya, waktu, tempat, maupun hikmah yang tersembunyi di balik kedua peristiwa tersebut.
Imam Suyuthi sendiri bernama asli Abdurrahman yang merupakan putra dari al-Kamal Abu Bakar bin Muhammad bin Sabiq ad-Din bin al-Fakhr Utsman bin Nadzir ad-Din Muhammad bin Saif ad-Din Khudr bin Najm ad-Din Abu Sholah Ayyub bin Nashir ad-Din Muhammad bin as-Syekh al-Himam.
Beliau lahir setelah Maghrib malam Ahad, pada permulaan bulan Rajab tahun 849 H di kota Kairo, ibu kota negara Mesir. Imam as-Suyuthi menghabiskan seluruh waktunya untuk mengajar dan menulis. Beliau wafat pada malam Jumat, 19 Jumadil Ula pada tahun 911 H. Imam as-Suyuthi wafat pada umur 61 tahun lebih 10 bulan lebih 18 hari.
Metode Penulisan Kitab
Metode penulisan kitab ini diawali dengan menyebutkan hadits-hadits sahih yang menjelaskan tentang peristiwa yang terjadi, setelah itu diikuti dengan keterangan tentang peristiwa yang berkaitan dengannya.
Hadits-hadits tersebut disusun mengikut tingkat kesahihannya, hadits yang mempunyai sanad yang kuat dan disepakati oleh para ulama akan disebutkan terlebih dahulu. Kemudian menyebutkan hadits-hadits yang masih diperselisihkan para ahli hadits, baik dari segi sanad ataupun matannya.
Isi Kitab Al-Ayatul Kubra
Kitab karya Imam Suyuthi ini secara garis besar memaparkan pembahasan tentang kisah-kisah yang berkaitan dengan salah satu mukjizat besar Nabi Muhammad saw yakni Isra’ Mi’raj, baik mengenai hadits-hadits yang berkaitan dengannya, waktu, tempat, maupun hikmah yang tersembunyi di balik kedua peristiwa tersebut.
Adapun paparan yang akan pembaca temukan dalam kitab ini secara garis besar meliputi empat fasal, yakni:
- Paparan hadits yang berkaitan dengan Isra’ Mi’raj
- Hakikat Isra’ Mi’raj; terjadi saat sadar atau mimpi? Satu peristiwa atau terpisah?
- Waktu dan tempat kejadian Isra’ Mi’raj
- Hikmah tersembunyi di balik peristiwa tersebut.
Alasan Isra’ Mi’raj Terjadi di Malam Hari Perspektif Imam Suyuthi
Dalam kitabnya ini (hlm. 39-40), Imam Suyuthi menyebutkan hikmah mengapa peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada malam hari. Berikut adalah beberapa hikmah tersebut:
- Karena biasanya, malam hari adalah waktu yang tepat untuk melakukan khalwah (menyepi) dan melakukan pengkhususan beribadah kepada Allah swt;
- Karena malam hari adalah waktu diwajibkannya shalat;
- Karena untuk menguji keimanan orang mukmin terhadap hal-hal ghaib serta sebagai ujian bagi orang-orang kafir, apakah ia tetap ingkar dengan risalah nabi, atau akan beriman;
- Karena malam adalah waktu di mana para nabi sebelum Nabi Muhammad saw mengalami peristiwa-peristiwa yang istimewa;
- Sebagai bantahan kepada para filsuf yang menganggap malam adalah waktu yang hina;
- Karena malam adalah waktu yang tepat untuk berkumpul dengan orang-orang yang kita cintai;
- Karena malam merupakan satu-satunya waktu yang dijanjikan Allah sebagai waktu yang terbaik dari seribu bulan (lailatul qadar);
- Karena malam adalah waktu turunnya wahyu yang pertama;
- Karena malam adalah waktu dikabulkannya doa-doa;
- Karena malam adalah waktu yang tepat untuk menyegarkan pikiran, dengan istirahat.
Kelebihan Kitab Al-Ayatul Kubra
Salah satu kelebihan kitab ini terletak pada kepiawaian penulisnya dalam menyajikan paparan kisah-kisah yang berkaitan dengan salah satu mukjizat besar Nabi Muhammad saw yakni Isra’ Mi’raj, baik mengenai hadits-hadits yang berkaitan dengannya, waktu, tempat, maupun hikmah yang tersembunyi di balik kedua peristiwa tersebut.
Kepiawaian penulis dalam mengklasifikasikan beberapa hadits yang berkaitan dengan peristiwa Isra’ Mi’raj, berdasarkan tingkat kesahihannya juga menjadikan ‘samudra ilmu’ yang ada dalam kitab ini semakin lengkap.
Catatan untuk Kitab Al-Ayatul Kubra
Penulis berpendapat bahwa model penulisan Imam Suyuthi dalam kitab ini terkesan kurang sistematis, karena setiap fasal yang beliau tulis tidak disertai dengan sub-tema yang secara eksplisit disebutkan.
Menurut hemat penulis, hal ini mungkin disebabkan oleh karakteristik Imam Suyuthi sebagai ulama klasik, yang cenderung mengikuti gaya penulisan para ulama pada zamannya. Hal ini berbeda dengan model penulisan ulama kontemporer yang umumnya lebih sistematis, sehingga memudahkan pembaca masa kini untuk memahami isi paparan secara lebih jelas. Wallahu a'lam.
Identitas Kitab
Judul: Al-Ayatul Kubra fi Syarhi Qishshatil Isra’
Penulis: Imam Jalaluddin As-Suyuthi (w. 911 H)
Penerbit: Mathba’ah Al-‘Arabiyyah
Tempat Terbit: Damaskus
Tebal: 48 halaman
Muhammad Ryan Romadhon, Alumni Ma’had Aly Al-Iman, Bulus, Purworejo, Jawa Tengah.
Terpopuler
1
PBNU Nyatakan 11 Organisasi Ini Bukan Bagian dari Perangkat Perkumpulan NU
2
Ini Doa Malam Isra Miraj 27 Rajab: Bisa Kabulkan Hajat, Permudah Urusan, hingga Jernihkan Hati
3
Gus Baha Jelaskan Pemahaman yang Bisa Rusak Tauhid tentang Peristiwa Isra Miraj
4
Syekh Nashiruddin Isham Al-Azhar: Harus Ada Orang Indonesia yang Pimpin Umat Islam Dunia
5
Khutbah Jumat: Keutamaan Menjaga Shalat
6
Dewan Pers Luncurkan Pedoman Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Jurnalistik
Terkini
Lihat Semua