Pustaka Komunikasi di Era Informasi dan Globalisasi

Dakwah dengan Cinta

Rabu, 20 Desember 2006 | 09:46 WIB


Peresensi : Mustain*), Penulis  : Husain MATLa, Cetakan : Pertama, September 2005, Tebal  : 194 halaman

“Tidak penting apakah pendapat anda bagus jika anda tidak menyampaikan dengan cara yang tepat “ (M. Fauzil Adhim)

Pada zaman modern, pola kamunikasi antar manusia telah berkembang sedemikian canggih. Zaman modern juga bisa disebut sebagai era kamunikasi, informasi, dan globalisasi. Komunikasi dan informasi ibarat “pedang” bermakna dua yakni bisa dipergunakan untuk hal-hal yang positif maupun negatif.

Kadang, kita prihatin dengan kondisi masya<>rakat modern sekarang. Di satu sisi, pola kamunkasi dan informasi berkembang pesat, tetapi di sisi lain persoalan baik dan buruk, halal dan haram, serta dunia dan akhirat semakin samar dan kabur.

Pola kamunkasi dan informasi dalam bentuk dakwah Islam kini semakin terdesak dan kalah dengan pola kamunikasi dan informasi yang disuguhkan oleh media massa khususnya televisi yang merupakan corong kapitalisme yang jempolan. Televisilah yang mengajak manusia Indonesia untuk menjadi materialis, konsumeris, dan hedonis. Juga setiap waktu membombardir jutaan keluarga Indonesia dengan iklan-iklan konsumtif.

Untuk mengimbangi serbuan nilai-nilai Barat yang negatif serta kapitalisme yang destruktif yang setiap hari didesakkan lewat media massa. Maka umat Islam sebaiknya melakukan dakwah dan sosialisasi nilai-nilai Islam secara kreatif, komunikatif, variatif, kaya akan pendekatan, menarik, dan sebisa mungkin.

Teknik dakwah dan sosialisasi ajaran Islam yang menarik, canggih, dan modern merupakan suatu keniscayaan bagi umat Islam untuk mengimbangi serbuan media massa modern yang berkiblat ke Barat dan terus mendesakkan nilai-nilai negatif, semisal materialisme, ateisme, konsumerisme, hedonisme, pornografi, seksisme, narkobaisme, dan lain sebagainya.

Melalui buku Dakwah Dengan Cinta ini, akan diperoleh wawasan segar mengenai berbagai cara, bentuk metode, dan kiat memaparkan (mendeskripsikan) ide-ide yang ingin dilontarkan kepada orang lain. Dengan menguasi metode bertutur dengan cerdas, proporsional, dan variatif, serta kiat berkomunikasi yang kaya dan beragam setidaknya ide seseorang akan mudah diterima oleh khalayak.

Selain menawarkan kiat berkomunikasi, buku yang ditulis dengan pendekatan nalar dan psikologis ini secara khusus mengajak para pembca untuk mengambil inspirasi dari pergaulan kita (orang dewasa) dengan anak-anak. Kalau kita mau cermat dan jeli, sebenarnya banyak pelajaran menarik dan bermanfaat yang bisa kita ambil dari interaksi keseharian kita sebagai orang dewasa dan anak-anak.

Jika mencermati istilah-itilah psikologi populer dewasa ini, buku ini lebih banyak terkait dengan materi kecerdasan emosional (Emotional Quotient, EQ) dan kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient, SQ). selain itu, menurut penulisnya ada satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya dan yang masih dibutuhkan yaitu kecerdasan ideologis (Mabda’ Quotient, MQ).[]

* Tim Visitasi Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta dan   Alumnus PP. Raudlatul Ulum Pati