Tokoh

Biografi dan Pemikiran Syekh Al-Maraghi, Penyusun Tafsir Populer Era Modern

NU Online  ·  Senin, 1 Desember 2025 | 20:00 WIB

Biografi dan Pemikiran Syekh Al-Maraghi, Penyusun Tafsir Populer Era Modern

Ilustrasi cover kitab tafsir Al-Maraghi.

Tafsir al-Maraghi dikenal sebagai salah satu kitab tafsir yang ditulis di era modern. Kitab ini disusun dengan tujuan agar dapat dipahami oleh masyarakat luas, tidak hanya kalangan akademisi atau intelektual. Kehadirannya merupakan jawaban atas banyaknya permintaan akan tafsir yang sederhana, jelas, dan mudah dijangkau oleh siapa pun yang ingin memahami pesan Al-Qur’an.


Keunggulan tafsir ini terletak pada penyajiannya yang sistematis, runtut, dan menggunakan bahasa yang ringan. Penjelasan-penjelasannya dibuat ringkas namun tetap padat, sehingga pembaca dapat menangkap makna ayat tanpa merasa terbebani oleh istilah-istilah teknis yang rumit. Gaya penulisan yang komunikatif menjadikan Tafsir al-Maraghi populer di berbagai kalangan.


Kitab ini merupakan karya ulama kontemporer sekaligus ahli sastra, Syekh Ahmad Musthafa al-Maraghi. Ia dikenal memiliki kemampuan bahasa dan wawasan yang luas, sehingga mampu menyusun tafsir yang mudah dicerna tanpa meninggalkan kedalaman makna. Tulisan ini akan mengulas secara singkat biografi beliau sebagai pengarang Tafsir al-Maraghi.


Biografi Singkat Syekh Al-Maraghi

Syekh Al-Maraghi, bernama lengkap Syekh Ahmad bin Musthafa bin Muhammad bin Abdul Mun'im al-Qadhi, lahir pada tahun 1883 M/1300 H di desa Al-Marāghah, wilayah Girga, Mesir Hulu. Sebutan “Al-Maraghi” kemudian melekat sebagai nisbah yang merujuk pada daerah kelahirannya, sekaligus menjadi identitas khas yang dikenal luas di dunia keilmuan.  Sejak kecil, beliau tumbuh dalam keluarga terhormat yang menjunjung tinggi pendidikan, budaya membaca, dan nilai-nilai intelektual.


Syekh Fadhil Hasan Abbas dalam At-Tafsir wal Mufassirun fil ‘Ashril Hadits, menulis, bahwa keluarga Al-Maraghi, dikenal sebagai “Keluarga Al-Qadhi,” sebuah sebutan yang menunjukkan reputasi kuat dalam bidang hukum Islam dan peradilan. Jabatan sebagai hakim (qadhi) telah diwariskan secara turun-temurun dalam keluarga besar mereka.


Lingkungan keluarga dengan tradisi keilmuan dan peradilan yang begitu kuat ini memberikan pengaruh besar pada pembentukan karakter dan perkembangan intelektual Syekh Al-Maraghi sejak usia dini. (Syekh Fadhil Hasan Abbas, At-Tafsir wal Mufassirun fil ‘Ashril Hadits (Ardan, Darun Nafa’is: 1437 H), jilid II, halaman 241.)


Karier Akademik dan Pengajaran

Perjalanan pendidikan Syekh Al-Maraghi dimulai dari madrasah di desanya. Di tempat itu, ia belajar membaca, memperbaiki bacaan, hingga menghafal Al-Qur’an. Sebelum berusia 13 tahun, ia sudah menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur’an, disertai pemahaman ilmu tajwid dan dasar-dasar ilmu agama.


Setelah lulus pendidikan dasar pada tahun 1314 H/1897 M, ia melanjutkan pendidikannya ke Universitas al-Azhar di Kairo dan Universitas Darul ‘Ulum. Di Darul ‘Ulum, ia berhasil menyelesaikan studinya pada tahun 1909 M.


Selama belajar di al-Azhar dan Darul ‘Ulum, Syekh Al-Maraghi berguru kepada sejumlah tokoh besar seperti Syekh Muhammad Abduh, Syekh Muhammad Bukhait al-Muthi’, serta Ahmad Rifa’i al-Fayumi. Bimbingan para ulama terkemuka ini sangat membentuk pola pikir dan karakter intelektualnya, hingga ia dikenal sebagai cendekiawan yang menguasai hampir seluruh cabang ilmu agama.


Setelah menamatkan pendidikannya, Syekh Al-Maraghi mulai aktif sebagai pendidik. Ia mengajar di berbagai madrasah pemerintah dan kemudian dipercaya menjadi direktur Madrasah Mu’allimin di Fayum. Prestasi yang sangat luar biasa, yang ditempuh dalam waktu singkat.


Lebih jauh, dalam catatan sejarah disebutkan bahwa Syekh Musthafa al-Maraghi pernah menjadi dosen dan tinggal di Sudan. Pada tahun 1916, ia ditunjuk sebagai dosen tamu di salah satu fakultas filial yang berafiliasi dengan Universitas al-Azhar di Khartoum. Setahun kemudian, ia juga mengajar di Gordon Memorial College sebagai Guru Besar Syariat Islam dan Bahasa Arab selama empat tahun, dari 1917 hingga 1921. Lembaga ini kemudian berkembang menjadi University of Khartoum, universitas terbesar dan tertua di Sudan saat ini.


Kemudian, pada tahun 1921, Syekh Musthafa Al-Maraghi kembali ke Mesir untuk mengajar. Ia diangkat sebagai Guru Besar Bahasa Arab dan Syariat Islam di Darul ‘Ulum, serta diberi amanah mengajar ilmu Balaghah (retorika) di Fakultas Bahasa Arab al-Azhar. Melalui tangan dinginnya, lahirlah banyak ulama dan cendekiawan yang kemudian menjadi kebanggaan berbagai lembaga keagamaan.


Pemikiran Syekh Al-Maraghi

Salah satu pemikiran Syekh Ahmad Al-Maraghi yang menarik adalah mengenai akal. Akal menurut al-Maraghi merupakan salah satu diantara empat hidayah yang diberikan Allah kepada manusia. Sehubungan dengan fungsi akal itu, al-Maraghi mengatakan,


Secara naluriah, manusia memiliki keinginan untuk hidup bermasyarakat. Namun, ilham dan panca indra yang dimilikinya tidaklah cukup untuk menjalankan kehidupan sosial ini, sehingga akal sehat sangat dibutuhkan. Setiap manusia juga memiliki naluri (fitrah) yang mengakui adanya kekuasaan gaib yang mengatur alam semesta. Setiap kejadian yang tidak diketahui sebabnya selalu dikembalikan kepada kekuasaan gaib tersebut.


Akal memang mampu menyimpulkan adanya kehidupan akhirat di balik dunia ini. Akan tetapi, akal memiliki keterbatasan: ia tidak bisa mengetahui apa saja kewajiban manusia terhadap penguasa alam (Allah), dan ia juga tidak mampu menemukan secara pasti apa yang akan membuatnya bahagia sejati dalam hidup. Oleh karena itu, manusia membutuhkan petunjuk agama (hidayah).” (Syekh Ahmad Al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, [Beirut Dar al-Fikr: 1974], jilid. 1, hlm. 135).


Berdasarkan penjelasan Al-Maraghi, kita dapat memahami bahwa akal manusia mampu menyimpulkan keberadaan Tuhan, atau yang ia sebut sebagai "kekuasaan gaib yang mengatur alam ini". Akal juga sanggup mengetahui adanya alam akhirat di balik kehidupan dunia fana. Namun, akal memiliki batasnya: ia tidak dapat mengetahui secara pasti apa saja kewajiban manusia terhadap Tuhan, dan ia juga tidak bisa menentukan secara definitif apa sebenarnya yang menjadi sumber kebahagiaan sejati dalam hidup.

 

Sejalan dengan potensi akal yang mampu mengenal Tuhan, sebagaimana pernyataan di atas, Al-Maraghi dalam bagian lain tafsirnya juga mengungkapkan bahwa setiap manusia dilahirkan dengan fitrah atau naluri bawaan. Dan fitrah itu sendiri sudah terisi dengan nilai tauhid (keesaan Tuhan) sejak awal. Maka, akal sebagai anugerah Allah bagi manusia mampu mencerna dan meyakini keberadaan tauhid tersebut. Dengan kemampuan meyakini ini, akal secara otomatis juga dapat mengetahui siapa pengisi tauhid tersebut, yaitu Allah SWT. (Tafsir Al-Maraghi, jilid VII, hal. 46).

 

Oleh karena itu, jika akal manusia mampu memproses dan meyakini konsep tauhid dengan baik, hal ini secara logis dan otomatis mengindikasikan bahwa akal juga mampu mengenal dan mengidentifikasi sumber dari tauhid tersebut, yaitu Allah SWT. Hubungan ini menegaskan bahwa pengenalan terhadap Tuhan adalah hal yang konsisten dan saling menguatkan, baik secara naluriah (fitrah) maupun secara rasional (akal).


Karya-Karya Ilmiah Syekh Ahmad al-Maraghi

Syekh Ahmad al-Maraghi meninggalkan sejumlah buku dan risalah. Bidang balaghah (retorika) dan beberapa ilmu bahasa lainnya mendapat perhatian besar dalam karya-karya beliau, di samping studi fikih dan tulisan-tulisan lainnya. Berikut daftar karya beliau:

  1. Tafsir al-Quran al-Karim, dikenal sebagai Tafsir al-Maraghi, karya beliau yang paling terkenal.
  2. Ulumul Balaghah (Ilmu Retorika), buku yang menggabungkan metode Abdul Qahir al-Jurjani dan metode as-Sakkaki.
  3. Hidayatuth Thalib (Petunjuk bagi Pelajar), dua jilid: satu membahas nahwu dan tashrif, jilid kedua membahas tiga ilmu balaghah. Disusun sesuai kurikulum sekolah menengah.
  4. Mursyiduth Thalib (Pembimbing Pelajar), dalam ilmu balaghah menggunakan metode induktif.
  5. Tahdzibut Tawdhih (Penyempurnaan Penjelasan), dua jilid, masing-masing di bidang nahwu dan tashrif. Digunakan sebagai materi ajar di Al-Azhar.
  6. Buhuts wa Ara fi Fununil Balaghah (Penelitian dan Pandangan dalam Seni Retorika).
  7. Tarikh Ulumil Balaghah wa Tarif bi Rijaliha (Sejarah Ilmu Retorika dan Pengenalan Tokoh-Tokohnya).
  8. Ad-Diyanah wal Akhlaq (Agama dan Akhlak).
  9. Al-Mujaz fil Adabil Arabi (Ringkasan Sastra Arab).
  10. Al-Mujaz fil Ushul (Ringkasan dalam Ushul Fikih).
  11. Al-Muthalaah al-Arabiyyah lil Madaris as-Sudaniyyah (Bacaan Bahasa Arab untuk Sekolah-Sekolah Sudan).
  12. Taliqat ala Asraril Balaghah li Abdul Qahir al-Jurjani (Komentar atas Asrar al-Balaghah).
  13. Taliqat ala Dalailil Ijaz li Abdul Qahir al-Jurjani (Komentar atas Dalail al-Ijaz).

Berikut daftar risalah beliau:

  1. Risalah fi Musthalahil Hadits (Risalah tentang Ilmu Musthalah al-Hadits).
  2. Risalah fi Syarhi Tsulatsina Haditsan Mukhtarah (Penjelasan Tiga Puluh Hadis Pilihan).
  3. Tafsir Juz Innamas Sabil (Tafsir juz yang dimulai dengan ayat “Innamas sabil...” QS. Asy-Syura: 42).
  4. Zawjatun Nabi (Istri-Istri Nabi).
  5. Al-Hisbah fil Islam (Pengawasan Moral dan Pasar dalam Islam).
  6. Ar-Rifq bil Hayawan fil Islam (Kasih Sayang terhadap Hewan dalam Islam).
  7. Ruyatul Hilal fi Ramadhan (Penentuan Hilal di Bulan Ramadan).
  8. Fil Khutab wal Khutaba fid Daulatain al-Umayyah wal Abbasiyyah (Khutbah dan Para Khatib pada Masa Umayyah dan Abbasiyah).

Wafatnya Syekh Ahmad al-Maraghi

Selama menjalankan tugasnya di Mesir, Al-Maraghi tinggal di Hilwan, sebuah kota kecil di selatan Kairo, hingga akhir hayatnya pada tahun 1371 H/1952 M di usia 69 tahun. Beliau meninggalkan warisan keilmuan yang berharga, salah satunya adalah Tafsir Al-Maraghi, karya monumental yang menjadi rujukan penting dalam studi tafsir. (Manhaj Tafsir Al-Maraghi Karya Syekh Ahmad Mustafa Al-Maraghi, hlm. 356)


Beliau wafat pada hari kesembilan, bulan ketujuh, tahun 1952 M (yaitu 9 Juli 1952), di Kairo, pada masa Kerajaan Mesir modern. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya yang luas kepadanya. Wallahu a’lam.


Ustadz Muhammad Ryan Romadhon, Alumni Ma’had Aly Al-Iman, Bulus, Purworejo, Jawa Tengah.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang