Warta

Akhirnya mahasiswa NU Tiba di Libya

Kamis, 15 Desember 2005 | 01:38 WIB

Tripoli, NU Online
Setelah beberapa kali tertunda keberangkatannya menuju Libya, akhirnya mahasiswa delegasi PBNU tahun ini tiba di Tripoli Libya meskipun tidak bersamaan. Kedatangan mereka disambut hangat oleh para pendahulu mereka yang juga mendapatkan rekomendasi dari urusan beasiswa Timur Tengah PBNU.

Mereka datang di Negeri Hijau untuk menempuh belajar di Kuliyah Dakwah Islamiyah Tripoli. Mereka adalah Hana Nur Sobahi (Jakarta), Yusfar Ramadlan (Madura Jatim), Nasrullah Hasibuan (Padang, Sumatra Barat), Muhammad Mahrus (Indramayu, Jabar), Muhammad Agus Jauhari (Pati, Jateng).

<>

Para delegasi tersebut tersendat-sendat keberangkatannya karena permasalahan visa yang belum turun dari Kedutaan Libya di Indonesia. Sebenarnya mereka akan berangkat sebelum Ramadhan lalu dan semuanya sudah berpamitan kepada keluarganya. Akibat pembatalan tersebut mereka harus tinggal di Jakarta sekitar 2 bulan. Pada hari lebaran, mereka juga tidak pulang ke daerahnya masing-masing.

Dalam acara penyambutan kedatangan mereka sekaligus orientasi ke-NU-an Senin 12 Desember 2005, Ketua Keluarga Nahdlatul Ulama (KANU) Libya, Syihabudin Mufti menyampaikan kesenangannya atas kedatangan mereka setelah lama ditunggu-tunggu.

“Saya sangat bersyukur sekali akhirnya rekan-rekan tiba di negeri hijau ini. Semoga dengan kedatangan rekan-rekan yang baru ini, kita dapat membantu peran NU dalam skala internasional”. Demikian ungkapan Sihabuddin yang asli Jombang ini dalam sambutannya.

Di sisi lain, meskipun udara dingin sangat menusuk tulang, salah satu delegasi yang asli Madura, Yusfar Ramadlan mengaku tidak menyangka akhirnya bisa manjadi santri Muammar Qadzafi. “Asli loh cak, masih kaya mimpi saya di sini,” ungkapnya dengan logat Maduranya yang kental.

Pada saat bersamaan, KANU Libya mengadakan acara orientasi ke-NU-an yang dipandu langsung oleh Rais Syuriah KANU Libya, H. Ahmad Faiz Irsyad, Lc. Ia banyak menekankan sejarah NU, hubungan NU dengan keaswajaan, NU masa kini dan masa depan.(mkf)