Warta

Asrama Haji Indonesia di Saudi Batal

Selasa, 26 Oktober 2010 | 06:09 WIB

Jakarta, NU Online
Pembangunan Wisma Haji Indonesia di Tanah Suci Makkah batal, karena terkendala perizinan dari Pemerintah Arab Saudi. Padahal, rencana itu sudah lama mengusahakan agar pemerintah Indonesia tidak repot dengan urusan pemondokan haji di sana. Bahkan, investor dari Arab sendiri banyak yang bersedia untuk membangun tower bagi 221 ribu calon haji setiap tahunnya itu.

"Ada pengamat yang mengatakan pemerintah Indonesia bodoh mengapa tidak membangun asrama (Wisma) haji agar tidak repot mencari pemondokan setiap tahunnya. Jadi,masalahnya bukan terletak pada dana, tapi perizinan dari Pemerintah Arab Saudi sendiri,"tandas Menteri Agama Suryadharma Ali di Jakarta, Selasa (26/10).<>

Padahal, kalau rencana itu diizinkan akan ada dampak luar biasa bagi masyarakat Arab Saudi sendiri, karena rumah mereka biasanya disewa calhaj Indonesia. Tapi, peluang itu akan hilang jika ada Wisma Haji Indonesia di sana. Menag hanya berharap dengan begitu semoga pelaksanaan ke depan makin baik.

Sementara tahun ini pelayanan ibadah sudah lebih baik daripada tahun 2009, karena Pemondokan Ring I tahun ini mayoritas berjarak 2.000 meter dari Masjidil Haram. "Ada 125 ribu jemaah atau 63 persen jemaah tinggal di Ring I, sehingga memudahkan mereka untuk beribadah, sedangkan tahun 2009 justru hanya 27 persen atau 57 ribu yang di Ring I,"katanya.

Sebaliknya, pemondokan di Madinah (kawasan Markaziah yang berjarak 500 meter dari Masjid Nabawi) sudah 95 persen. Sebelumnya hanya 87 persen. Jadi, jamaah yang tinggal di kawasan non markaziah sedikit. Itu pun hanya berjarak 700 meter, padahal sebelumnya non markaziah itu berjarak 1-2 kilometer.

Oleh sebab itu Menag yakin dengan lokasi yang dekat itu akan mengurangi jumlah calhaj yang kesasar, tersesat sepulang beribadah dari Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. "Calhaj kesasar akan jauh berkurang, karena jarak yang dekat, kemudian jarak yang dekat akan memotivasi calhaj untuk beribadah,"ujar Menag lagi.(amf)