Warta KASUS NAZARUDDIN

Kang Said: Aparat Jangan Terkecoh Sikap Nazaruddin

Ahad, 21 Agustus 2011 | 15:02 WIB

Jakarta, NU Online
Penanganan kasus dugaan korupsi wisma atlet dengan tersangka Muhammad Nazaruddin hingga saat ini masih berlangsung. Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj kembali mengingatkan agar kasus tersebut dituntaskan, dengan aparat penegak hukum tak terkecoh sikap diam yang saat ini ditunjukkan tersangka.

Pemeriksaan terhadap Nazaruddin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sesuai rencana akan kembali dilakukan pada Senin, 22 Agustus 2011. Dalam pemeriksaan sebelumnya, tak banyak keterangan yang didapatkan, terlebih tersangka menunjukkan sikap diam dan mengaku lupa dengan segala pengakuan yang sebelumnya dilontarkan.
<>
"Saya masih yakin KPK bisa menyelesaikan ini. Tapi saya juga ingin mengingatkan, KPK jangan terkecoh sikap diamnya Nazaruddin, kasus ini harus dituntaskan," seru Kang Said, sapaan akrab Kiai Said di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya No.164, Jakarta Pusat, Minggu, 21 Agustus 2011.

Kang Said juga meminta aparat penegak hukum tidak tebang pilih dalam penanganan kasus Nazaruddin, dengan memproses seluruh pihak yang terlibat. Nama-nama yang disebut Nazar terlibat dalam kasusnya, apabila terbukti bersalah harus diproses sesuai dengan kesalahan yang dilakukannya.

"Penyelesaian yang bagus pada kasus ini akan mengembalikan kepercayaan rakyat kepada aparat penegak hukum, termasuk kepada Pemerintah.
Nama-nama yang pernah disebut Nazaruddin harus diperiksa, jika memang terbukti juga harus diproses," sambung Kang Said tegas.

Dalam penanganan kasus Nazaruddin, tepatnya di awal tertangkapnya mantan bendahara umum Partai Demokrat tersebut, Kang Said pernah menyampaikan pesan yang sama. Masyarakat diminta tidak terlena dengan penangkapan yang dilakukan di Kolombia, dengan terus mengawal proses hukumnya hingga tuntas.

"Mari kita awasi, bagaimana kasus Nazaruddin setelah ini. Apakah aparat bisa mengungkapnya atau justru kasus ini akan menguap begitu saja," pesan Kang Said saat itu.

Penulis: Emha Nabil Haroen