Warta

Kang Said: Ramadhan, Momentum Membangun Optimisme Bangsa

Senin, 15 Agustus 2011 | 13:53 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siraj kembali menyuarakan keistimewaan Ramadhan tahun ini untuk bangsa Indonesia, yang untuk ke sekian kalinya bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan. Di tengah merosotnya mental dan moral bangsa, ibadah puasa tahun ini hendaknya dijadikan sebagai momentum untuk membangun kembali optimisme kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Puasa itu menyehatkan badan dan pikiran, yang jauh kedepannya bisa melahirkan optimisme umat untuk bersama-sama ikut berperan aktif dalam pembangunan bangsa," kata Kang Said,  demikian Kiai Said biasa disapa, saat menjadi salah satu pembicara dalam Refleksi Kebangsaan dan Nuzulul Quran di Kantor PBNU Lantai VIII, Jalan Kramat Raya No.164, Jakarta Pusat, Senin, 15 Agustus 2011.<>

Terkait sikap optimis tersebut, Nahdliyin telah memiliki warisan besar dari Wahid Hasyim, putra pendiri Nahdlatul Ulama yang memiliki peranan penting di masa kemerdekaan. Wahid Hasyim yang saat itu aktif sebagai salah satu tokoh pergerakan telah ikut bersama-sama melahirkan optimisme bangsa untuk meraih kemerdekaannya, di tengah tekanan penjajah.

"Optimisme itulah yang mendorong diproklamasikannya kemerdekaan, di tengah mengendornya tekanan Jepang karena negaranya mendapatkan serangan bom atom. Optimisme, itu warisan kerohanian yang harus diteladani, khususnya oleh Nahdliyin," sambung Kang Said tegas.

Memunculkan rasa optimisme, meneladani warisan tokoh Islam di masa kemerdekaan, juga tepat dilakukan pada bulan Ramadhan tahun ini akan juga bertepatan dengan hari kemerdekaan. Terlebih, kondisi bangsa Indonesia saat ini tidak jauh berbeda dengan masa-masa menjelang kemerdekaan yang berjalan tanpa arah, bahwa seakan-akan kita tidak mempunyai kepemimpinan yang mampu memberikan pengarahan.

"Kondisi sekarang hampir sama dengan 66 tahun silam. Melalui puasa tahun ini, mari kita bersama-sama memperbaiki diri, agar bisa memberikan sumbangsih nyata dalam pembangunan bangsa," tuntas Kang Said.

Penulis: Emha Nabil Haroen